Usai merampungkan akuisisi atas bisnis retail, commercial dan private banking Royal Bank of Scotland (RBS) di Indonesia, PT ANZ Panin Bank (ANZ) resmikan kantor cabang utamanya hari ini (18/6). Hadir dalam peresmian tersebut Presiden Direktur PT ANZ Panin Bank, Joseph Abraham; CEO ANZ untuk Asia Pasifik, Eropa dan Amerika, Alex Thursby; serta Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer.

Kantor di jalan Juanda, Jakarta tersebut merupakan satu dari 19 kantor cabang yang ANZ yang baru dibuka untuk bisnis di Indonesia. Dengan 19 kantor cabang tambahan, jumlah seluruhnya ada 28. “Dengan 28 kantor cabang di 11 kota, menempatkan ANZ pada posisi yang kuat dalam memberikan layanan perbankan retail yang fokus pada hubungan nasabah dari kalangan atas,” ujar Alex Thursby. Secara terpisah, ANZ juga telah membuka sebuah kantor cabang di Palembang pada Rabu lalu.

Joseph menerangkan, selama setahun terakhir ANZÂ Group telah menginvestasikan modal lebih dari US$ 75 juta di Indonesia, serta menciptakan lebih dari 400 pekerjaan. “Dengan diluncurkannya bisnis komersial setelah tuntasnya proses akuisisi RBS ini, kami akan terus mendukung dan berekspansi ke sektor UKM dan sektor lain yang sedang bertumbuh di industri ini,” kata Joseph.

Menurut Joseph, Indonesia merupakan salah satu kunci untuk market Asia Pasifik. “ANZ juga menjadi pendukung beberapa sektor penting dalam perekonomian Indonesia seperti telekomunikasi, pertambangan dan energi,” tukasnya. Dengan diluncurkannya bisnis komersial setelah tuntasnya proses akuisisi RBS, Perusahaan akan terus mendukung dan berekspansi ke sektor UKM dan sektor lain yang sedang bertumbuh.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan pasar keenam dan terakhir, di mana bisnis RBS telah bertransisi menjadi ANZ, setelah selesainya proses akuisisi di Filipina, Vietnam, Hongkong, Taiwan, dan Singapura. ANZ telah mentransformasi 18 kantor cabang dan 29 atm RBS di Indonesia dengan brand ANZ, serta memindahkan para nasabah dan karyawan RBS menjadi ANZ. Dengan integrasi tersebut, saat ini ANZ memiliki 900 ribu nasabah, 53 ATM, total aset Rp 21 triliun, dan dana pihak ketiga Rp 16 triliun.