Apple Inc dikabarkan berinvestasi di pabrik Sharp Corp untuk mengamankan pasokan layar LCD bagi iPhone dan iPad. Keputusan itu memicu harapan bahwa Apple mungkin memesan perangkat produk mereka di produsen Jepang.

Sharp sebenarnya sudah menandatangani kontrak dengan Apple untuk menyuplai layar hemat listrik bagi generasi keenam iPhone yang akan diluncurkan pada 2012. Meskipun begitu, Sharp belum bisa memberikan keterangan resmi karena liburan musim panas. “Kami pikir, sangat besar kemungkinan Apple melakukan investasi di pabrik Sharp dengan nilai (investasi) setidaknya US$ 1 miliar untuk mengamankan pasokan layar iPhone dan iPad,” ujar analis David Rubenstein dari MF Global FXA Securities.

Langkah yang diikuti dengan investasi di pabrik LCD terbaru milik Toshiba Corp, muncul karena Apple dan Samsung Electronics sedang ‘bertarung’ di pengadilan terkait sengketa paten. Karena itu, Apple diperkirakan akan mendiversifikasi pemasok mereka. Pemasok chip asal Jepang, seperti Elpida Memory Inc dan Toshiba Corp, berharap memperoleh pemesanan lebih banyak dari Apple. Pasalnya, sebelumnya, perusahaan asal AS itu menjadi mitra Samsung terkait produksi chip.

“Dalam situasi yang terus meningkat ke ranah perang, keputusan itu berarti besar kepada jumlah pemesanan dari Apple,” ujar salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya oleh Reuters. Sejak akhir tahun lalu, media Jepang melaporkan Apple mungkin berinvestasi sekitar US$ 1,3 miliar di pabrik Sharp. Saham Sharp berakhir 1,8% lebih tinggi dibandingkan penurunan 0,8% di sub indeks mesin litrik Tokyo.

Sharp menghadapi kompetisi yang ketat dari penyedia panel lain seperti LG Electronics dan Samsung. “Keputusan itu berdampak besar pada keuntungan Sharp,” kata Rubenstein lagi. Sharp, Juni lalu, mengatakan akan mengalihkan sebagian besar produksi di satu pabrik penel TV ke produksi panel berukuran medium dan kecil untuk memenuhi permintaan dari produsen smartphone dan tablet.

“Investasi tersebut akan mengakibatkan hubungan yang lebih ketat antara Apple dengan para pemasok seperti Sharp dan Toshiba,” ujar Direktur Divisi Revitalisasi Industri, Kementerian Perdagangan Jepang, Shuzo Takada.