Listed Articles

Bandar Djakarta Unggulkan Trik 'Live and Fresh'

Oleh Admin
Bandar Djakarta Unggulkan Trik 'Live and Fresh'

Sebagai restoran seafood populer di Jakarta, ekspansi Bandar Djakarta memang tidak bisa dihindari. Permintaan pengunjung semakin membludak sehingga restoran ini melebarkan sayap ke Alam Sutera, Serpong, Tangerang. Meskipun begitu, konsep utama Bandar Djakarta tetap dipertahankan. ‘Live and Fresh’.

“Live berarti seafood hidup sehingga pengunjung bisa memilih bahan baku yang nantinya langsung diolah. Fresh berarti produk didinginkan selama, maksimal, tiga hari. Lebih dari itu, bahan baku tersebut akan dibuang,” ujar Shandra, Business Development Manager Bandar Djakarta. Karenanya, Bandar Djakarta melatih para pelayan agar mereka bisa mengedukasi setiap pengunjung terkait keunggulan masing-masing bahan baku.

Di Alam Sutera, Bandar Djakarta tetap mempertahankan pasar ikan sebagai kekhasan mereka. Pasar ikan Bandar Djakarta sendiri, menurut Shandra, variasinya sudah sangat banyak. Dirinya menjelaskan bahwa untuk ikan sendiri, Bandar Djakarta mempunyai hampir 30 macam jenis ikan. Ini belum termasuk udang, kepiting, dan seafood lainnya. Untuk mereka yang tidak suka dengan seafood, Bandar Djakarta juga menyediakan menu olahan ayam. “Kami menargetkan dalam satu tahun, setidaknya ada dua produk baru,” ujar Shandra.

Sebagai contoh, dulu, Bandar Djakarta hanya mengambil bahan baku kepiting dari Muara Gembong. Tapi sekarang, mereka mulai melirik kepiting asal Ujung Kulon dan impor yaitu kepiting Alaska. Karena konsistensi mereka, Shandra mengklaim Bandar Djakarta selalu ramai dikunjungi, bahkan di hari kerja.

Untuk bahan makanan, Bandar Djakarta tidak menampik kesulitan mendapatkan bahan baku, terutama ikan. Banyaknya varian di pasar ikan mampu menyiasati kesulitan tersebut. Ikan adalah satu hal yang kontinuitasnya tinggi. “Kalau kita bicara ikan, materi ini tidak seperti ayam atau daging. Kita bergantung kepada kemampuan nelayan.” Namanya sudah Bandar Djakarta, sudah pasti rasa dan produk yang ditawarkan lebih banyak ke Indonesian Food, walaupun ada juga rasa seperti Chinese Food dan Western. “Semuanya kita blend agar taste bisa masuk ke semua segmen yang kita targetkan,” kata Shandra lagi.

Banyaknya penikmat seafood dan semakin bertambahnya pengunjung, Bandar Djakarta membentuk komunitas yang dinamakan Komunitas Bandar Djakarta. Komunitas ini dibentuk salah satunya guna memepertahankan loyalitas customer. Berdiri pada Januari 2011, anggotanya kini mencapai kurang lebih 800 orang.

Produk makanan dari Bandar Djakarta mempunyai range paling murah adalah Rp 17 ribu per kg untuk Kerang Hijau. Meskipun, ada pula produk kerang ang mencapai Rp 1 juta per kg. Produk Lobster dan Kepiting Alaska juga ada yang dilepas ke pasar dengan harga lebih dari Rp 1 juta. Guna menjaga loyalitas pengunjung, selain dengan komunitas, Bandar Djakarta selalu membuat kuesioner dan survei. (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved