Pentingnya pemisahan rekening efek antara nasabah dan perusahaan sekuritas yang dikampanyekan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) juga mendorong bank-bank kustodian berpatisipasi. Salah satunya adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) dengan merangkul 23 perusahaan sekuritas.

Ada pun 23 perusahaan sekuritas itu antara lain: Ciptadana Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Panin Sekuritas, Philipi Securities Indonesia, Reliance Securities, Trimegah Securities, Valbury Asia Securities, Trans Asia Securities, Kresna Graha Sekurindo, Intiteladan Arthaswadaya, Dinamika Usaha Jaya, serta MNC Securities.

Sebelumnya, BCA dan tiga bank lainnya sudah melaksanakan proses administrasi pemisahan rekening investor bersama dengan KSEI pada akhir 2010. Dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan bertransaksi di pasar modal bagi nasabah BCA yang juga tercatat sebagai investor. “Melalui acara ini, kami berharap nasabah sekuritas dapat mengenal lebih dekat jenis produk dan layanan BCA,” ucap Wakil Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja seraya mengatakan kegiatan ini sejalan dengan komitmen BCA sebagai Enhanced Relationship.

Sinergi bisnis dengan 23 perusahaan sekuritas ini, lanjut Jahja, juga diharapkan dapat meningkatkan hubungan BCA dengan komunitas pasar modal, khususnya perusahaan sekuritas.

Sekadar informasi, saat ini KSEI telah meneken kesepakatan kerja sama dengan empat bank pembayar, terkait kewajiban pemisahan rekening dana nasabah dengan rekening dana milik Perusahaan Efek (PE). Yaitu BCA, Bank Mandir, CIMB Niaga dan PermataBank. Tujuannya adalah untuk sosialisasi Single ID bagi investor.

Kesepakatan ini terlaksana sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bapepam-LK No. V. D.3. Dengan adanya kewajiban tersebut maka PE selain diwajibkan membuka Sub Rekening Efek untuk menyimpan Efek atas nama nasabahnya di KSEI, juga diwajibkan untuk membukakan rekening dana atas nama nasabahnya pada masing-masing Bank Pembayaran.