Berdasarkan data dari lembaga TNS Media Intelligence/CMR, jumlah sebesar itu memang hanya sekitar 3% dari total belanja iklan AS di semua media yang mencapai US$ 67,6 milyar – naik 9,1% dari tahun sebelumnya – untuk setengah tahun pertama 2004. Tapi, persentasenya belanja iklan online jauh di atas kenaikan belanja iklan seluruh media.

Lalu kemana saja bujet sebanyak itu? Dari sekian banyak ruang iklan di internet, iklan di mesin lacak terus menjadi pilihan yang populer. Tahun lalu, 29% iklan internet memenuhi mesin lacak, dan saat ini mengisi 40% dari pasar belanja iklan online, sebesar US$ 947 juta. Sedangkan iklan banner menempati posisi kedua, dengan hasil US$ 474 atau 20% dari total pengeluaran iklan.

Pete Petrusky, Direktur divisi New Media di PricewaterhouseCoopers, melihat pertumbuhan dan popularitas mesin lacak disebabkan oleh fungsinya yang memang dibutuhkan pembaca, hasil akhir yang sederhana, dan juga karena format ini memungkinkan para pengiklan mengetahui tingkat respon pembaca iklan.

Dari seluruh bentuk iklan online, sebagian besar belanja iklan dalam hitungan dolar meningkat dari kwartal II 2003 ke kwartal II 2004. Salah satu pengecualian adalah iklan e-mail, yaitu iklan yang ditempatkan dalam badan email dengan subyek berbeda, bukan dalam email yang dikirim secara spesifik sebagai alat pemasaran. Format ini besar kemungkinan dirugikan dengan adanya perlawanan terhadap spam – pengiriman email serentak secara massal, seperti yang dialami keseluruhan industri pemasaran email.

Jika belanja iklan online dipilah menurut industri, pengeluaran di produk konsumsi persentasenya meningkat drastis dari 35% tahun lalu ke 49%, sementara pengeluaran di dunia komputer dan media sedikit menciut, dari 20% ke 18%, iklan layanan keuangan ada sedikit kenaikan, dan belanja iklan untuk dunia kesehatan dan farmasi tetap sebesar 5%.