Secara umum kami tidak menemui banyak kesulitan dalam mewawancarai pelaku-pelaku bisnis di daerah. Mereka justru menyambut hangat kehadiran kami dan memberikan informasi yang kami perlukan. Sejumlah tokoh bisnis di daerah bahkan membantu kami dalam menghubungi responden sehingga wawancara menjadi semakin lancar. Beberapa daerah yang sudah kami singgahi antara lain Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Riau dan Batam, Medan, Padang, Menado, Semarang, Surabaya, Bali, Bandung, serta Yogya dan sekitarnya. Dalam waktu dekat daerah lain segera mendapat giliran kami sambangi.

Bagi sebagian pengusaha, istilah “Raja Daerah” ternyata bisa menimbulkan makna yang kurang membanggakan. Seorang pengusaha besar dari Jawa Timur yang kami hubungi menyatakan bahwa pihaknya tidak lagi masuk kelompok ini karena produknya sudah merambah pasar luar negeri. “Skala bisnis kami sudah menasional, bahkan sudah menjangkau pasar luar negeri. Kami tidak tepat lagi disebut raja daerah,” ia memberikan alasan.

Tentu, “Raja Daerah” yang kami maksudkan memang bukan berarti raja lokal daerah, melainkan seharusnya dibaca sebagai raja-raja dari daerah, atau pentolan-pentolan bisnis dari daerah, yang tidak menutup kemungkinan pasarnya berskala nasional bahkan menjangkau luar negeri. Grup Wings, misalnya, merupakan pentolan bisnis Jawa Timur yang produknya beredar ke seluruh penjuru Nusantara. Untuk menghindarkan salah pengartian seperti itu, dalam penulisan nanti kami berjanji mencari padanan kata yang lebih tepat.

Selain menampilkan kampiun-kampiun bisnis dari daerah, edisi khusus yang tak lama lagi akan kami hadirkan di hadapan Anda, juga akan kami lengkapi dengan pemaparan mengenai peringkat kabupaten-kabupaten paling produktif yang penggarapan surveinya dilakukan oleh teman-teman dari Laboratorium Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kami hendak menampilkan pula bupati-bupati berprestasi yang mampu menggalakkan bisnis di daerahnya. Nah, silakan tunggu tanggal mainnya — Redaksi.

Caption foto: Eddy D Iskandar saat mewawancarai pengusaha batubara di Pontianak serta Darandono saat berburu “Raja Daerah” di Menado.