Listed Articles

Bittersweet Corner Manjakan Pecinta 'Dessert'

Oleh Admin
Bittersweet Corner Manjakan Pecinta 'Dessert'

Makanan pencuci mulut atau dessert memang tidak terlalu populer di Indonesia. Meskipun begitu, Bittersweet Corner optimis dapat menggaet pecinta caramel tart, cupcake, macaroon dan lemon tart. Pasalnya, mereka mengunggulkan perkawinan rasa manis dan pahit yang dirasa cocok dengan lidah masyarakat Indonesia.

Keberadaan Bittersweet Corner bermula dari iseng dan hobi. Sang pendiri sekaligus Pastry Chef, Elaine Marlene nekat beberapa kali memanggang pastry dan cake saat kuliah di Boston, Amerika Serikat, saat ada acara di tempat tinggalnya. Meski Elaine tidak memiliki latar belakang pendidikan membuat kue, hasil karya sarjana Administrasi Bisnis, Northenstern University ini ternyata disukai banyak orang. Baru sepulangnya dari Amerika, dia mendirikan PT Bittersweet Indonesia (Agustus 2010). “Itu pun saran dari teman-teman saya.”

Saran temannya ditanggapi serius. Apalagi, di Indonesia belum banyak toko yang khusus menyediakan menu dessert. Dia yakin caramel tart, cupcake, macaroon dan lemon tart bikinannya bakal direspon konsumen. Perpaduan esense manis-pahit dengan cheese dirasa cocok untuk lidah orang kita. Kombinasi dua bahan tersebut ditambah esense asam dari buah seperti blueberry, kiwi cukup diminati. Apalagi, kuenya tidak lembek tetapi justru crispy

Maka, dari hasil tabungannya, ia mendirikan mini resto bernama Bittersweet Corner di Plaza Indonesia lantai 3. “Modal dari saya sendiri dan 2 silent partner. Yang pasti, orang tua tidak turut campur,” kata Elaine yang mengaku habis USD 5000 untuk modal awal bisnis. Elaine mengaku mendesain outlet ini sendirian, mulai desain dekor ruangan, hingga penempatan meja kursi dan display makanan. Tak itu saja, dia juga menjadi Executive Chef di tokonya. “Jadi, kalau pagi saya membikin adonan. Staff tinggal memanggang bila ada pesanan. Jadi, cake & pastry kami selalu fresh from the oven,” kata dia. Total ada 10 karyawan di Bittersweet.

Wanita cantik 24 tahun itu punya alasan sendiri soal lokasi toko. “Disesuaikan dengan target market,” katanya ringan. Dia menyasar kalangan atas. Maklum, camilan dessert memang lebih akrab di kalangan atas. Nah, Plaza Indonesia sebagai pusat perbelanjaan kelas A dirasa cocok merepresentasikan Bittersweet Corner. Meski begitu, harga cake berukuran kecil ‘hanya’ berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 40 ribuan.

Berbicara soal sumber keuntungan, Elaine mengaku orderan lebih banyak berasal dari corporate. “Sangat ekstrim kalau dibandingkan antara on store dengan yang corporate,” kata Elaine. Dalam sekali event, jumlah pesanan bisa berkali lipat dari penjualan melalui toko. Sayangnya, Elaine enggan membeberkan berapa besar jumlah rata-rata pesanan serta omset per bulan. Yang pasti, Elaine mengaku balik modal dalam hitungan bulan. (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved