Tahun 2011 tampaknya menjadi masa kerja keras tim marketing Dell, perusahaan asal Amerika Serikat, di pasar remaja Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, Dell meningkatkan biaya pemasaran hingga tiga kali lipat dibandingkan 2010 untuk menanggung 4 strategi pemasaran. Seperti apa?

“Tahun ini sangat penting bagi kami dalam memperluas pasar di Indonesia. Apalagi, berdasarkan survei internal di Januari 2011, awareness 500 responden baru sebesar 45%. kami menyediakan dana ‘6 digit’ dollar Amerika Serikat, setara dengan tiga kali lipat budget tahun lalu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pemasaran produk,” kata Manajer Pemasaran Dell, Willy Hendrajudo.

Karena itu, ‘peta pemasaran’ Dell terdiri dari empat poin yaitu quality product, xpress my style, availability dan services. Quality product merupakan bentuk promosi dan pemasaran produk Dell berharga di atas US$ 1.000. “Laptop ini untuk pekerja yang berkecimpung di dunia multimedia dan profesional yang membutuhkan kualitas laptop spesifik. Memang harganya cukup mahal namun kami menyangsa pasar high end.” Promosi ini dimulai gencar pada November mendatang.

Poin kedua yaitu xpress my style, bentuk promosi bagi kalangan berusia muda dengan rasio produk US$ 600 hingga US$ 800. Sesuai dengan temanya, Dell ingin menggandeng remaja yang gemar mengekspresikan gaya hidup serta identitas mereka dengan perangkat teknologi. “Kita tahu bahwa penyerapan teknologi paling besar terjadi di generasi muda. Karena itu, pasar remaja menjadi salah satu target pemasaran kami,” kata Willy lagi. Poin ketiga adalah availability yaitu program Dell untuk memasarkan produk di daerah yang ‘jarang dilirik’.

“Kami juga melakukan pelebaran jaringan pemasaran di wilayah-wilayah yang sebelumnya bukan menjadi pasar kami seperti Dili, Cirebon, Nusa Tenggara dan sebagainya. Hal utama yang kami benahi adalah infrastruktur organisasi,” tegas Willy. Upaya untuk menjangkau kota kecil dilakukan Dell dengan membagi Indonesia dalam lima bagian yaitu Jakarta, Surabaya-Bali-Nusa Tenggara, Sumatera-Jawa Barat, Indonesia Timur dan Jawa Tengah Kalimantan.

“Masing-masing bagian dikepalai oleh channel manager yang membawahi city manager sebanyak 28 orang. Kami ingin semua proses pemasaran, promosi dan distribusi terstruktur dengan jelas,” kata Willy. Apalagi, Dell menargetkan proses jual beli produk dapat dilakukan hanya via Twitter. “Kami ingin mencontoh Amerika Serikat. Para sales disana mampu bertransaksi produk Dell hanya dengan memanfaatkan Twitter.”