Listed Articles

Cara BCA Manjakan Pelanggan

Oleh Admin
Cara BCA Manjakan Pelanggan

Fenomena ini tampaknya ditangkap oleh kartu kredit BCA yang belakangan mulai agresif unjuk diri. Menurut Mira Wibowo, Manajer Senior Kepala Departemen Pemasaran PT BCA Tbk. Card Center, konsumen kini memang makin cerdas, terutama dalam membelanjakan uangnya. Termasuk dalam penggunaan kartu kredit, sekarang mereka cermat menghitung bunga, nilai tukar kurs, dan biaya-biaya tambahan (surcharge) yang harus dikeluarkan. ?Dengan kesadaran itu, kami yakin bisa menggarap pasar kartu kredit lebih baik, karena BCA unggul dalam hal itu,? Mira menandaskan.

Sebelum ini BCA memang tergolong konservatif dibanding pemilik kartu kredit lainnya. Sementara yang lain ingar-bingar dalam promosi dan menggaet nasabah baru, BCA terlihat sangat hati-hati menjajakan diri. Padahal, dari segi potensi pasar sungguh menggiurkan. BCA memiliki captive market pemilik kartu paspor BCA sekitar 6 juta. ?Kami akui, kami memang agak terlambat,? ujar Mira yang dibenarkan Susanti Nurmalasari, Kepala Unit Promosi & Iklan BCA Card Center.

Menyadari ketertinggalan ini, maka dua tahun terakhir, BCA mulai menggalakkan penggunaan kartu kreditnya. Antara lain dengan menggelar beberapa program kampanye baru yang bertujuan menggairahkan penggunaan kartu kredit BCA sekaligus menunjukkan nilai tambah kartu kredit BCA sesuai dengan target pasarnya. Salah satu yang menarik adalah nilai tukar kurs kartu kredit BCA paling rendah dibandingkan dengan kurs bank lain. Untuk itu, medio Mei lalu, kartu kredit BCA mengundang lima wartawan Ibu Kota untuk memperoleh pengalaman belanja ke Kuala Lumpur. ?Kami ingin memperlihatkan bahwa berbelanja dengan kartu kredit BCA di luar negeri lebih murah dibanding berbelanja dengan kartu kredit bank lain,? kata Santi memberi alasan.

Memang, ada selisih konversi kurs yang cukup signifikan. Sebagai contoh, berbelanja di Kuala Lumpur pada hari yang sama dibayar dengan rupiah, kurs konversi kartu kredit BCA Visa Rp 2.425/ RM, sedangkan kartu kredit yang diterbitkan salah satu bank asing di Jakarta kurs konversinya Rp 2.499/RM. Jadi, selisihnya Rp 74, terhitung signifikan. ?Kami berani sesumbar, rate konversi kami memang yang terendah,? ujar Mira berpromosi.

Sesungguhnya yang menarik dari BCA adalah upayanya menyentuh psikografis target sasaran. Dengan menawarkan berbagai hal yang terkait dengan perjalanan ke luar negeri, mulai dari nilai tukar kurs paling rendah, bisa bayar fiskal dengan BCA Card di Bandara Soekarno Hatta, fasilitas BCA Travel Service dengan harga paling murah, hingga bisa mencicil paket liburan dengan cicilan BCA, berarti BCA sudah mengarah ke psikografis target pasar tertentu. Yakni, para pemilik kartu kredit kalangan menengah-atas yang sering bepergian ke luar negeri.

Santi tidak mengelak bahwa demografis dan psikografis pemilik kartu kredit BCA memang sangat beragam. Menurutnya, semua pemilik kartu kredit BCA yang berjumlah sekitar 750 ribu orang diusahakan mendapat perlakuan yang sama. Namun, tentu saja, setiap program atau layanan baru selalu memperhatikan prioritas-prioritasnya. ?Kalau saat ini kami gencar mempromosikan nilai tukar kurs yang murah, saat lain kami akan promosi layanan yang lain lagi,? ujarnya. Dari database yang dimiliki, menurut Santi, banyak hal menarik yang dapat ditemukan sebagai informasi baru. Misalnya, masih lebih banyak kaum pria yang berbelanja dengan kartu kredit BCA ketimbang para wanitanya. Temuan lain, soal kebiasan-kebiasaan belanja para pemegang kartu kredit. ?Semua temuan itu membantu BCA dalam menawarkan dan mengembangkan inovasi layanan baru,? tambahnya.

Mira menegaskan, di tengah persaingan kartu kredit yang kian ketat, BCA tidak bisa tinggal diam. Walaupun dalam hal agresivitas menjaring pelanggan baru masih kalah, Mira bertekad, tidak mau kalah memanjakan pelanggannya. ?Keunggulan layanan akan menjadi kekuatan kami,? katanya bertekad.

# Tag


    © 2023-2024 SWA Media Inc.

    All Right Reserved