Listed Articles

Cathay Pacific Beli 12 Pesawat Baru

Oleh Admin
Cathay Pacific Beli 12 Pesawat Baru

Meskipun total revenue Cathay Pacific untuk semester pertama 2010 ini meningkat 13,2 persen menjadi HK$ 46.791 juta, namun keuntungan Cathay Pacific Group turun menjadi HK$ 2.808 juta. Angka ini mengalami penurunan 58,9 persen dibandingkan dengan keuntungan pada semester pertama 2010 yang sebesar HK$ 6.840 juta. Laba per lembar saham juga turun menjadi HK$ 71.4 sen, dibandingkan periode yang sama tahun 2010 yang HK$ 173.9 sen. “Setelah tahun 2010 yang sangat kuat, yang mana kami membuat rekor keuntungan, tahun 2011 ini terbukti menjadi lebih menantang. Harga bahan bakar yang tinggi meningkatkan biaya dan menjadikan tarif yang lebih tinggi sehingga dapat mempengaruhi permintaan. Prospek ekonomi dunia yang tidak menentu dan kembali ke kondisi resesi ekonomi yang akan mempengaruhi tingkat permintaan dan kemungkinan harga rata-rata. Kinerja yang kuat pada tahun 2010 memungkinkan kami untuk membangun kembali neraca kami. Posisi keuangan kami kuat. Kami tetap dalam posisi yang baik untuk menangani biaya operasi yang meningkat dan ketidakpastian ekonomi yang kita hadapi dan untuk memperkuat posisi Hong Kong sebagai pusat penerbangan internasional terkemuka,” jelas Chairman Cathay Pacific, Christopher Pratt.

Pendapatan perusahaan umumnya yang dihasilkan oleh menguatnya sejumlah mata uang di beberapa daerah kunci operasi. Peningkatan harga bahan bakar jet memiliki dampak yang signifikan untuk hasil operasi pada paruh pertama tahun 2011. Bahan bakar adalah biaya tunggal terbesar dari Group perusahaan, dan selama periode ini biaya bahan bakar meningkat 49,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2010. Peningkatan sebesar HK $ 6.461 juta mencerminkan kenaikan harga bahan bakar dan kegiatan operasi yang diperluas. Mengelola risiko yang terkait dengan harga bahan bakar adalah kunci utama Cathay Pacific Group, dan saat ini perusahaan telah memiliki program fuel hedging. Pada paruh pertama tahun 2011, kebijakan fuel hedging telah memberikan keuntungan sebesar HK $ 962.000.000 dengan tambahan mark-to-market yang belum direalisasi HK $ 1.197 juta sebagai cadangan. “Harga bahan bakar yang tinggi saat ini dan ketidakpastian ekonomi adalah bukti bahwa kami beroperasi dalam industri yang menantang dan tak terduga dan harus terus mengelola keuangan kami dengan hati-hati. Meskipun terdapat ketidakpastian dan tantangan, kami yakin akan posisi kami dan kami dapat menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Kami memiliki tim yang luar biasa, jaringan internasional yang kuat, standar yang luar biasa dalam layanan pelanggan, hubungan yang kuat dengan Air China dan posisi kami di salah satu hub penerbangan internasional terkemuka dunia di Hong Kong. Kami berharap kekuatan utama ini dapat menjamin keberhasilan lanjutan dari maskapai,” tambahnya.

Pendapatan dari penumpang untuk periode ini adalah sebesar HK $ 31.774 juta, atau meningkat 15,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010. Kapasitas penumpang meningkat sebesar 9,8 persen dan kedua maskapai telah membawa total 13,2 juta penumpang, atau naik 1,7 persen dibandingkan tahun 2010. Tingkat isian turun 4,7 poin persentase, sementara yield meningkat sebesar 11,8 persen menjadi HK65.3 sen. Tingkat isian di kelas ekonomi tetap tinggi, terutama untuk kawasan Amerika Utara dan rute-rute Asia Tenggara, sementara permintaan untuk perjalanan kelas premium tetap kuat dan yield terus meningkat. Namun, gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Jepang pada bulan Maret mengakibatkan penurunan signifikan dalam permintaan di salah satu pasar Grup yang paling penting. Pada bulan Juni terlihat beberapa pemulihan pada rute Jepang, meskipun volume tetap jauh dari yang dicapai sebelum terjadinya gempa bumi dan tsunami.

Pada bisnis kargo Cathay Pacific dan Dragonair di semester pertama 2011, permintaan dari dua pasar yang paling penting yaitu Hong Kong dan Daratan Cina melemah secara signifikan dari bulan April dan seterusnya. Pendapatan untuk Cargo pada semester pertama tahun 2011 naik sebesar 7,7 persen menjadi HK $ 11.628 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010. Yield naik 7,1 persen menjadi HK $ 2,42 sedangkan kapasitas naik 14,6 persen. Tingkat isian turun 9,6 poin dengan persentase 68,4 persen.

Grup melakukan pengiriman enam pesawat baru di semester pertama tahun 2011 disusul dengan delapan pengiriman selanjutnya yang dijadwalkan pada semester kedua tahun ini. Pada bulan Maret Cathay Pacific mengumumkan niatnya untuk mengakuisisi 27 pesawat baru lainnya – dua Airbus A350-900s, 15 Airbus A330-300 dan 10 Boeing 777-300ER. Pada bulan Agustus, Cathay Pacific mengumumkan akuisisi lebih lanjut dari empat Boeing 777-300ER dan delapan Boeing 777-200F Freigthers. Pengiriman Boeing 747-8F freighters tertunda. Dua diantaranya dijadwalkan akan dikirim pada bulan September 2011, dengan tiga pesawat akan tiba sebelum akhir tahun. Namun, jadwal pengiriman masih tergantung pada konfirmasi akhir.

Grup terus berupaya untuk memberikan proposisi yang lebih baik kepada para pelanggannya, memperkuat jaringan dan meningkatkan kuliatas produk baik di ground maupun di udara. Cathay Pacific mulai terbang ke Abu Dhabi pada bulan Juni dan akan mulai terbang ke Chicago pada bulan September, dengan frekuensi yang meningkat ke Milan, Paris, New York, Toronto dan sejumlah rute Asia Tenggara. Semantara itu, Dragonair meningkatkan frekuensi penerbangannya ke sejumlah kota di Daratan China. Di sisi produk, Kelas Bisnis Cathay Pacific yang baru telah diterima dengan baik oleh penumpang dan sekarang sudah terpasang di tujuh pesawat.

Di antara perkembangan utama lainnya pada semester pertama tahun 2011, Cathay Pacific meluncurkan usaha patungan dengan kargo udara China pada bulan Mei, dimana terdapat kepemilikan ekuitas dan kepentingan ekonomi. Joint venture tersebut beroperasi dari Shanghai dengan nama Air China Cargo dan akan menangkap peluang untuk pengiriman barang dari kawasan Delta Sungai Yangtze. Pada saat yang sama, Cathay Pacific juga menyoroti komitmen terhadap Hong Kong sebagai hubungan utama dengan membangun terminal kargo baru di Bandara Internasional Hong Kong seharga HK $ 5.5 miliar.

Menyadari masalah lingkungan yang berkaitan dengan proyek landasan pacu ketiga, Cathay Pacific memainkan peran aktif dalam upaya industri untuk mengurangi tingkat emisi dan kebisingan. Cathay Pacific Airways pada tanggal 10 Agustus 2011 mengumumkan bahwa mereka terus melakukan investasi yang signifikan dalam memodernisasi dan mengembangkan armadanya, dengan melakukan perjanjian dengan Perusahaan Boeing untuk membeli empat pesawat penumpang Boeing 777-300ER dan delapan Boeing 777-200 Freighters. Ke-12 pesawat baru tersebut bernilai sekitar HK $ 25.6 milyar tapi akan diperoleh dengan diskon yang cukup signifikan, selayaknya praktek yang biasa dalam transaksi seperti itu. Pesawat diharapkan akan dikirimkan ke maskapai antara tahun 2013 dan 2016 dan akan didukung oleh General Electric GE90 engine.

Cathay telah mengoperasikan 22 pesawat Boeing 777-300ER untuk rute jarak jauh mereka, dan dengan pembelian terbaru tersebut akan ada penambahan 28 unit pesawat dengan jadwal pengiriman hingga tahun 2015. Maskapai ini berencana untuk mempensiunkan pesawat tua di armadanya, termasuk 21 Boeing 747-400s dan 13 Airbus A340-300s, sebelum akhir dekade ini karena semakin cepatnya proses pengiriman generasi baru pesawat yang akan memberikan penggunaan bahan bakar yang jauh lebih hemat dan efisiensi biaya operasi.

Boeing 777-200F adalah jenis pesawat baru untuk Cathay Pacific dan akan digunakan untuk menambah jumlah armada kargo dan pada saat yang bersamaan untuk mengganti pesawat yang tua dan kurang hemat bahan bakar yaitu pesawat Boeing 747-400BCF Freighters yang telah dikonversi. Untuk perjalanan 3.000 mil laut, 777-200F akan membakar 15 persen dan 24 persen lebih hemat konsumsi bahan bakar per ton payload jika dibandingkan dengan 747-400F dan 747-400BCF.

Pesawat baru, yang bisa terbang sejauh 4.900 mil laut dengan muatan penuh seberat 102 ton, utamanya akan digunakan pada rute regional dan Eropa. Maskapai ini juga mengambil pengiriman 10 Boeing 747-8 Freighters baru, dengan dua yang pertama dijadwalkan tiba pada akhir September dan tiga yang akan dikirimkan pada akhir 2011. 747-8s, dengan muatan hampir 130 ton, akan digunakan hampir secara eksklusif pada rute-rute antara Hong Kong dan Amerika Utara.

Cathay Pacific saat ini memiliki 21 pesawat freighters berbadan lebar dalam armadanya, tetapi dua Boeing 747-400BCFs akan dijual kepada perusahaan joint venture kargo dengan Air China (di samping dua yang sudah dijual), sementara beberapa akan disewakan untuk semua kegiatan kargo Air Hong Kong (dua sudah bergabung dengan armada AHK). Setelah kedatangan pesawat baru dan keberangkatan BCFs, armada kargo Cathay Pacific akan menjadi 35 pesawat pada tahun 2016.

Dengan pembelian terbaru, Cathay Pacific kini memiliki total 97 pesawat baru, termasuk 79 penumpang berbadan lebar dan 18 pesawat kargo, sesuaidengan jadwal pengiriman sampai dengan 2019. Nilai dari pesawat-pesawat ini sekitar HK $ 200 miliar. Pesawat-pesawat yang sudah dipesan meliputi: 28 Boeing 777-300ER, 19 Airbus A330, 32 Airbus A350-900s, 10 Boeing 747-8Fs dan delapan Boeing 777-200Fs. “Kami sangat senang mengumumkan pemesanan Boeing terbaru ini, yang mempertegas komitmen kami untuk mengoperasikan armada modern dan efisien bersama-sama dengan komitmen yang mendalam terhadap kota asal kami, Hong Kong. Boeing 777-300ER adalah pesawat yang luar biasa yang telah memberikan dorongan yang signifikan untuk kegiatan operasi jarak jauh penumpang kami, sedangkan Boeing 777-200F akan meningkatkan operasi kargo kami dengan memberikan kemampuan berbagai muatan dengan biaya operasi yang kompetitif,” ujar Chief Executive Cathay Pacific John Slosar.

Seiring dengan investasi dalam pesawat baru, Cathay Pacific juga membuat sejumlah investasi besar lainnya yang akan memperkuat peran lebih lanjut Hong Kong sebagai hub penumpang dan kargo terkemuka. Maskapai ini menghabiskan lebih dari HK $ 1 miliar pada produk dan layanan baru, termasuk kursi Kelas Bisnis baru, dari sekarang sampai akhir dekade, dan juga membangun terminal kargo baru di Bandara Internasional Hong Kong senilai HK $ 5.5 milyar yang akan mulai beroperasi pada awal 2013. “Boeing 777-200Fs, bersama dengan jenis pesawat baru lainnya, akan memberikan kita keseimbangan yang tepat dalam portofolio armada kami hingga akhir dekade dengan kegiatan operasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” kata Slosar.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved