Untuk menggerek kenaikan preminya itu, perusahaan yang menjual asuransi jiwa, kecelakaan dan kesehatan ini bakal mengoptimalkan strategi distribusi alternatif melalui jalur telemarketing, kerjasama dengan perusahaan pembiayaan maupun bancassurance yang saat ini sedang jadi tren. “Dengan cara seperti itu, tahun lalu kami mampu meningkatkan pendapatan premi,” ujarnya. Ia menambahkan, untuk menggaet nasabah, Cigna tidak menggunakan agen atau broker seperti kebanyakan perusahaan asuransi lainnya.

Selain itu, perusahaan ini lebih mengandalkan bisnis inti dari pada menjual polis yang digabungkan dengan investasi (unit link) yang saat ini makin marak di dunia asuransi. David mengakui, Cigna juga menjual produk ini, tapi porsinya sangat kecil dibanding polis yang berdasarkan bisnis inti sebagai perusahaan yang mengelola risiko. “Bukan karena profit margin unit link itu kecil, namun kami ingin fokus pada bisnis inti,” ia menegaskan.