“Pada tahun ini kami akan membangun 200 unit DSP dan mudah-mudahan hingga pertengahan 2005 diperkirakan kami sudah memiliki 600 unit yang tersebar di Jawa, Bali dan Sumatra,” ujar Djemi Suhendra, Kepala Divisi Bisnis Perbankan Bank Danamon.

Ia menambahkan, divisi ini dilahirkan Danamon sebagai jawaban bagi kebutuhan pengusaha yang memerlukan modal usaha maupun investasi antara Rp 1 juta – Rp 200 juta. Merujuk data Biro Pusat Statistik (BPS), di Indonesia ada sekitar 19,5 juta usaha berskala mikro dan kecil. Dan, 60% di antaranya adalah pedagang yang membuka usaha di ribuan pasar tradisional. “Dari angka BPS itu, sekitar 5% yang baru mempunyai akses kepada pinjaman bank,” ungkapnya.

Danamon sendiri juga melakukan penelitian dan hasilnya menunjukan kalau segmen pasar UKM ini membutuhkan kemudahan dalam proses dan persyaratan, kecepatan proses persetujuan kredit dan kenyamanan melakukan transaksi karena dekat dengan tempat usaha mereka. “Untuk itu, kami menjanjikan proses persetujuan kredit dalam dua hari untuk pinjaman di bawah Rp 50 juta dan tiga hari untuk Rp 50 juta ke atas,” ia menerangkan.

Proses transaksinya pun disederhanakan dengan menggunakan sidik jari untuk verifikasi transaksi uang. Bahkan DSP ini bisa melakukan layanan jemput uang tunai dari tempat usaha nasabah.