Datascrip sebagai distributor produk kamera Canon di Indonesia merilis lima kamera digital saku terbaru yakni, IXUS 1100 HS, IXUS 230 HS, PowerShot S100, PowerShot SX40 HS & PowerShot SX 150 IS. Kelima kamera terbaru Canon yang diluncurkan ini mengusung fitur anti guncang, layar sentuh dan beberapa fitur unggulan lainnya.

Kelima kamera tersebut dibanderol dengan harga Rp 3,45 juta untuk Canon IXUS 1100 HS, Rp 2,45 juta untuk Canon IXUS 230 HS, Rp 2,35 juta untuk Canon PowerShot SX150 HS dan Rp 4,35 juta untuk Canon PowerShot S100 serta termahal Rp 4, 6 juta untuk Canon PowerShot SX40 HS. Kamera terakhir nampaknya agak sulit untuk diselipkan di saku baju ataupun celana pada umumnya mengingat ukurannya yang menyerupai kamera DSLR.

Pada fitur anti guncang Canon mengusung teknologi Intelligent IS, sehingga kamera secara otomatis menyesuaikan metode IS yang optimal sesuai dengan kondisi pemotretan foto (dekat maupun jauh) atau video agar hasil gambar tampak jelas & tajam.

Seperti di seri pendahulunya, Canon HS System disematkan untuk menghasilkan foto yang tajam walaupun dalam kondisi minim cahaya. Diklaim Datascrip sebagai distributor Canon di Indonesia, Hasil foto akan tampak indah alami dengan noise yang rendah walaupun tanpa bantuan lampu kilat dan tripod.

Pada IXUS 1100 HS Canon menyertakan Sensor CMOS beresolusi 12.1 megapixels & 12x optical zoom (28-336mm) didukung dengan layar LCD 3.2” dan teknologi Touch Shutter. Cukup sentuh subjek yang ingin difokuskan pada LCD kamera dan secara otomatis kamera akan mengatur fokus dan pencahayaan yang tepat, kemudian lepaskan jari pada momen yang tepat dan kamera pun langsung menjepret momen tersebut.

Dua warna pilihan yaitu red dan black serta bentuknya yang ramping 21.9 mm menjadikannya sebagai kamera tertipis di dunia. Klaim ini berdasarkan data per 30 Juni 2011 untuk kelas kamera digital saku yang dilengkapi dengan 12x optical zoom.

Di IXUS 230 HS Canon mengombinasikan desain kompak, kecil, tipis dengan balutan enam warna yaitu black, blue, pink, green, purple & silver serta dilengkapi dengan sensor CMOS beresolusi 12.1 megapixels & 8x Optical Zoom (28-224mm). Canon juga menyertakan fitur delapan Creative Filters yakni miniature effect, color swap, toy camera effect, monochrome, fish eye, super vivid, poster & color accent .

Adapun PowerShot S100 dilengkapi dengan sensor CMOS 12.1 megapixel dan 5x optical zoom. Canon PowerShot S100 menurut Merry Harun, Direktur Divisi Canon Datascrip akan menghasilkan kualitas gambar yang prima dan memberi kebebasan penuh untuk menciptakan efek-efek menarik pada foto sesuai keinginan penggunanya. “Kamera ini terlihat sederhana, tetapi pada saat digunakan Anda akan menemukan banyak sekali fitur canggih di dalamnya seakan kita sedang menggunakan kamera DSLR,” kata Merry dalam siaran pers yang diterima redaksi SWA pagi ini (17/10 ).

Kualitas gambar Canon PowerShot S100 dihasilkan dari tiga komponen utamanya yaitu, F2.0 Canon Lens, CMOS sensor Canon yang bersensitivitas tinggi dan prosesor gambar terbaru dan tercanggih yaitu DIGIC 5. Lensa dengan desain terbaru 24-120mm memberi fokus yang baik terhadap ketajaman dan pencahayaan untuk telephoto maupun wide angle.

Sensor CMOS dari Canon menggunakan teknologi sensor yang sama dengan yang dipakai pada kamera EOS. Sensor CMOS tersebut telah menaikkan sensitivitas area penerima cahayanya untuk menangkap 1,44 kali lebih banyak cahaya dibandingkan sensor konvensional lainnya.

ISO dapat dinaikan hingga mencapai ISO 6400 dan meskipun digunakan pada ISO tinggi, PowerShot S100 yang dilengkapi dengan prosesor gambar DIGIC 5 mampu menangkap gambar dengan noise yang tetap rendah. DIGIC 5 juga mampu mendeteksi sumber cahaya lain dalam foto lalu mengkoreksi white balance dari subjek dan latar belakang bidikan untuk mendapatkan warna foto yang alami. Canon PowerShot S100 dapat juga mengambil gambar dalam format RAW yang merupakan format yang banyak disukai oleh penggemar DSLR.

Fungsi baru lainnya adalah High-Speed Shooting dengan resolusi penuh, Full HD Movie Recording serta Manual Control.

Sementara Canon PowerShot SX40 HS yang dilengkapi sensor CMOS 12.1 megapixels, lensa wide angle 24mm & 35x optical zoom, memampukan untuk memotret dalam ruangan sempit sampai subjek yang sangat jauh .

Zoom yang panjang kadang sulit untuk menangkap pergerakan subjek cepat seperti burung yang sedang terbang atau mobil yang sedang berjalan. Untuk mengatasi masalah tersebut Canon menanamkan tombol Zoom Framing Assist. Ketika tombol ditekan, secara cepat kamera mengatur zoom pada posisi sudut lebar sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukan dan menempatkan subjek yang dibidik sesuai dengan keinginannya. Pada saat tombol dilepas, lensa kamera akan kembali ke pembesaran zoom semula.

Kamera ini juga dilengkapi dengan layar LCD Vari-angle 2.7” yang dapat diputar ke segala arah sehingga memudahkan pengguna saat memotret dari sudut yang sulit dijangkau. Canon PowerShot SX40 HS dapat memotret dengan kecepatan tinggi hingga 10.3 frame per detik pada resolusi penuh 12.1 megapixel tanpa henti hingga kartu memorinya terisi penuh. Apabila pengguna ingin merekam video momen mendadak yang tidak terencana, cukup tekan tombol movie dan PowerShot SX40 HS secara langsung akan mulai merekam video berkualitas Full HD. Canon PowerShot SX40 HS juga dapat sekaligus mengambil foto saat sedang merekam video dan bisa dilengkapi juga dengan Speedlite EOS untuk mendapatkan pencahayaan yang lebih optimal.

Terakhir PowerShot SX 150 IS dengan kemampuan 14.1 megapixels, 12x optical zoom (28-336mm) dan layar LCD 3.0”, Canon PowerShot SX 150 IS diposisikan Canon sebagai merupakan kamera serbaguna dengan harga terjangkau. Dilengkapi juga dengan Smart Auto mode, di mana kamera secara otomatis mendeteksi kondisi pemotretan yang berbeda hingga 32 scene dan menyesuaikan pengaturan yang tepat.

Untuk membuat foto menjadi lebih menarik dan unik, 8 Creative Filters yang tersedia di dalamnya siap dikreasikan. Fitur baru Photo Book function berfungsi untuk menyusun foto dalam suatu folder sehingga memudahkan pada saat melanjutkan ke proses pencetakan. PowerShot SX150 IS juga menggunakan baterai berukuran AA yang mudah ditemukan di mana saja.

Eddy Dwinanto Iskandar