Saat itu ia harus menangani empat kategori produk luks dengan jumlah 120 produk. Kelahiran Irian, 27 Desember 1973 ini bertanggung jawab menjual produk mahal itu kepada para pemilik salon kelas atas dan membuat program agar mereka tertarik membeli. ?Saya juga terlibat dalam stock dan sales,? kata Dino yang mampu menorehkan prestasi, antara lain meluncurkan produk baru, Hair Spa.
Pengalaman mengelola premium brand tersebut menjadi bekalnya saat ini. Ia bertanggung jawab mengelola seluruh kegiatan komunikasi pemasaran BMW, baik below maupun above the line. ?Agar sukses, kami harus mampu memperhatikan detail,? kata penggemar otak-atik komputer, fotografi dan mengendarai mobil ini. Misalnya, ketika mengadakan BMW Experience di Sentul, ia harus memperhatikan sampai hal-hal kecil seperti sendok makan dan kamar kecil.
Sejak awal kariernya, Dino memang tak pernah lepas dari dunia pemasaran. Ia pernah bergabung sebagai Management Trainee Departemen Pemasaran Bank Universal, Asisten Manajer Merek di BAT yang menangani Pall Mall dan Lucky Strike, Manajer Merek PT Ericsson Indonesia untuk mobile data technology, serta Manajer Mobile Internet PT Ericsson Indonesia. ?Saya loyal pada profesi saya di bidang pemasaran, meski ke depan saya tidak tahu akankah terus di bidang pemasaran,? kata lulusan Jurusan Manajemen UGM, yang terobsesi memiliki one stop agency setelah pensiun kelak.