Volkswagen AG (VW) dan Porsche SE gagal merger di akhir tahun ini karena tidak dapat menentukan nilai penggabungan kedua perusahaan. Keputusan ini semakin meningkatkan kekhawatirkan atas kemungkinan terjadinya merger di tubuh produsen mobil Jerman.

VW kini tidak dapat lagi berandai-andai memiliki 50,1% saham Porsche, padahal sebelumnya perkawinan kedua perusahaan itu diperkirakan selesai di akhir 2011. Kemungkinan besar, VW dan Porsche harus mencari alternatif kesepakatan baru. “VW, minggu ini tampaknya akan menganalisis kemungkinan tindakan potensial lain untuk mencapai target integrasi grup otomotif dengan Porsche,” ujar juru bicara perusahaan yang berbasis di Wolfsburg, Jerman. Mereka berencana untuk memaparkan hasil pembicaraan kepada dewan perusahaan pada akhir tahun ini.

Porsche dan VW setuju untuk bergabung apda 2009 setelah Porsche tersiksa utang lebih dari US$ 14 miliar. Rencana merger tahun ini oleh VW termasuk bisnis produksi mobil dan perusahaan induk Porsche yang memegang 50,7% saham biasa VW dan 50,1% unit otomotif. “Porsche, dalam bentuk apapun, akan menjadi milik VW namun kemungkinan untuk merger besar-besaran sudah pasti berkurang,” ujar analis M.M Warburg, Marc-Rene Tonn. “Merger penuh selalu memungkinkan terjadinya penghematan biaya yang lebih besar karena perusahaan dapat bekerja sama dengan efektif.”

Saham Porsche sempat jatuh 12% menjadi 38,76 euro di Bursa Saham Frankfurt. Di sisi lain, saham VW turun 95 sen menjadi 107 euro sehingga nilai pasar menjadi 47,5 miliar euro. Meskipun tanpa merger penuh, kedua perusahaan sebenarnya sudah terintegrasi dengan baik dalam lingkup operasionalisasi. Ferdinand Plech yang keluarganya mengontrol Porsche, merupakan Ketua Dewan Pengawas VW. Martin Winterkorn juga menjabat sebagai cEO di perusahaan induk Porsche dan VW. Kedua perusahaan itu juga berbagai dalam teknologi dan pabrik.

“Kedua perusahaan memiliki nilai yang sangat menarik, terlepas dari integrasi Porche ataupun tidak,” ujar Juergen Pieper, analis Bankhaus Metzler. “Meskipun, penggabungan kedua perusahaan tergolong bagus.”

—