Listed Articles

Google Gandeng Motorola, Nilai Penjualan RIM Naik

Google Gandeng Motorola, Nilai Penjualan RIM Naik

Gelombang kesepakatan terbesar terkait aset seluler dalam kurun satu dekade terakhir yang dilakukan Google dan Motorola ternyata berdampak pula pada Research In Motion Ltd (RIM), produsen BlackBerry. Pasalnya, para pemegang saham memperoleh keuntungan dua kali lipat dalam penjualan.

“Setelah Google setuju mengakuisisi Motorola dan meraup paten mereka, RIM mungkin bernilai US$ 25 miliar,” ungkap analisis Morgan Keegan & Go. Setelah sempat jatuh 83% karena popularitas iPhone dan platform Android, RIM kini kecipratan untung. Dengan Google menggandeng Motorola untuk bisnis handset mereka, RIM mungkin menarik minat Samsung Electronics Co dan Microsoft Co. Apalagi, pengguna smartphone masih didominasi kalangan klien korporat yang membutuhkan sistem operasi sendiri, sistem keamanan yang tinggi dan server email tersendiri. Karena itu, nilai RIM yang sebelumnya hanya US$ 13,5 miliar, naik dua kali lipat.

“Ini memberikan skala pengakuisisi dan saham di pasar yang berkembang pesat karena dominasi Google dan Apple,” ujar Chief Investment Officer Stewart Capital, Malcolm Polley. “Membeli RIM mungkin masuk akal bagi Samsung karena Google tiba-tiba secara sepenuhnya menjadi pesaing,” katanya lagi. “Keputusan tersebut juga mungkin berharga bagi pihak seperti Microsoft yang berusaha membuat terobosan di ranah perangkat genggam.”

Titus Kim, juru bicara Samsung yang berbasis di Korea Selatan, menolak memberikan komentar soal kemungkinan perusahaan membeli RIM. Peter Wootton, juru bicara Microsoft yang berbasis di Washington menolak berikan komentar atas rumor atau spekulasi. Hal senada juga diungkapkan Marisa Conway, juru bicara RIM yang berbasis di Kanada. Sejak mencapai titik puncak di Juni 2008, nilai pasar RIM malah anjlok hampir US$ 70 miliar. Penurunan saham itu merupakan angka terbesar di antara operator perangkat komunikasi yang biasanya bernilai hanya US$ 10 miliar, berdasarkan data Bloomberg.

Dalam kurun yang sama, Apple malah memiliki kapitalisasi pasar yang meningkat dua kali lipat menjadi US$ 339 miliar. Meskipun memperkenalkan jajaran baru ponsel BlackBerry di bulan ini, RIM masih kehilangan daya tarik di diri konsumen yang mulai melirik perangkat lunak Android. Apalagi, ponsel murah Android sudah mulai meramaikan pasar Amerika Latin, Asia dan Eropa dan mengancam popularitas model BlackBerry yang lebih murah, Curve.

Saham RIM di pasar smartphone global jatuh 12% di kuartal kedua dari 19% di awal tahun, berdasarkan data Gartner Inc. Di lain pihak, Android dari Google menjadi sistem operasi seluler terpopuler dalam periode yang sama dengan meningkat menjadi 43%, sedangkan Apple naik menjadi 18%. Padahal dua tahun lalu, RIM menguasai lebih dari separuh pasar Amerika Serikat, berdasarkan data Sanford C. Bernstein & Co.

Berdasarkan pendapatan tersirat saat Goolge membayar bisnis smartphone Motorola, RIM mungkin bernilai US$ 47 per saham atau 82% premium, ujar Tavis McCourt, analis di Morgan Keegan. Hal senada juga diungkapkan oleh analis William Blair & Co, Anil Doralda. “Memberikan RIM premi 100% dari kapitalisasi pasar bahkan tidak terlalu menimbulkan masalah,” kata Doralda. Paten RIM saja bisa bernilai US$ 5 miliar.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved