Listed Articles

HP Divestasi Divisi PC, Dell 'Berpesta'

HP Divestasi Divisi PC, Dell 'Berpesta'

Lima tahun lalu, Del Inc kehilangan gelar raja di dunia produsen personal computer (PC) karena agresivitas pesaing mereka, Hewlett-Packard (HP). Namun kini, kabar divestasi di divisi PC milik HP membuat CEO Dell bersuka cita.

Hewlett-Packard memang mengejutkan dunia dengan mengumumkan rencana divestasi bisnis PC mereka senilai US$ 41 miliar. Hal ini segera ditanggapi CEO sekaligus pendiri Dell, Michael S. Dell. “Selamat tinggal HP. Maaf bila kalian tidak lagi ingin berada di dunia PC,” tulis Dell di jejaring sosial Twitter. Sebelumnya, Dell, 46 tahun, menegaskan bahwa perusahaan akan terus mencari nafkah di ranah ini. “Kami menyukai bisnis PC dan akan terus berada disana.”

Terlepas siapa yang menjadi pemimpin di bisnis ini, HP diperkirakan merasa terengah-engah melawan arus maraknya permintaan komputer tablet dan perangkat seluler yang mengguncang jumlah pengapalan PC. Meskipun, Dell melihat bisnis ini sebagai batu loncatan untuk meraih peluang bisnis yang lebih besar. Melalui serangkaian akuisisi di 2 tahun terakhir, Dell mengepakkan sayap ke berbagai bidang diantaranya layanan teknologi informasi, jaringan komputer dan penyimpanan data. Perusahaan menganggap bahwa dengan hardware yang berbiaya rendah dan bermargin rendah (Dell menjual berbagai produk senilai US$ 39 miliar di 2010), mereka dapat masuk ke level enterprise yang bermargin tinggi.

Meskipun saat ini, Dell juga memusatkan perhatian pada UMUKM dan lembaga pemerintahan untuk memasarkan produk. “Beberapa diantaranya kami lakukan untuk kepentingan kami sendiri. Kami nyadari keharusan untuk melakukan pemangkasan bisnis. Kami menggantinay dengan sesuatu yang bermargin tinggi,” ujar Michael S. Dell.

Sebagai CEO, Dell juga dituntut untuk membuat beberapa perubahan. Berdasarkan data Bloomberg, perusahaan diperkirakan memperoleh profit US$ 3,7 miliar di tahun fiskal yang berakhir pada Januari 2011. Saham perusahaan turun 41% sejak 30 Januari 2007, sehari sebelum Michael Dell kembali memegang kemudi CEO dengan menggantikan Kevin Rollins. Sayangnya, ini tidak terlalu disambut baik oleh pemain Wall Street.

“Ini cukup sulit untuk mengatakan bahwa ia (Dell) muncul dan menyelamantkan perusahaan, seperti yang dilakukan Steve Jobs,” ujar Jayson Noland, analis di Robert W. Baird. Pasar konsumen memang menuntut produsen untuk ‘cerdas’ melihat kebutuhan masyarakat jika tidak ingin gagal. Dell misalnya, sempat gagal memperkenalkan laptop US$ 2 ribu yang diluncurkan dua tahun lalu. Kegagalan menarik konsumen juga muncul di produk tablet 5 inci, Streak.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved