HSBC melalui divisi syariah, HSBC Amanah, memberikan fasilitas pinjaman kredit berbasis syariah dengan prinsip mudharaba (kerja sama investasi melalui bagi hasil) sebesar Rp 18,5 miliar kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM), BUMN yang bergerak di sektor pinjaman untuk usaha kecil dan mikro.

Fasilitas mudharaba ini merupakan yang pertama bagi HSBC dan akan digunakan oleh PNM untuk memperbesar portofolio pinjaman mikro berbasis syariah, yang didistribusikan melalui ULaMM Syariah (Unit Layanan Modal Mikro).

Rajeev Babel mengatakan, “Kerja sama kali ini merupakan kelanjutan dari komitmen dan dukungan HSBC kepada PNM dalam memperkuat struktur ekonomi nasional melalui penyaluran kredit mikro dan pembiayaan koperasi,” ujar Head of Global Banking HSBC Indonesia, itu.

Parman Nataatmadja, Direktur Utama PNM menambahkan, kerja sama dengan HSBC Amanah ini seluruhnya akan disalurkan kepada para pelaku UMK di seluruh Indonesia melalui jaringan ULaMM Syariah yang tersebar di tujuh propinsi sebagai bagian dari 378 unit ULaMM yang telah beroperasi di seluruh Indonesia. “Sinergi ini membuktikan kepedulian sektor perbankan swasta asing, dalam hal ini HSBC Amanah, untuk pengembangan UMK Indonesia melalui pembiayaan berbasis syariah,” katanya.

Bagi HSBC Amanah, kerja sama dengan PNM ini merupakan transaksi mudharaba pertama yang dijalankan oleh HSBC Amanah, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga secara global. Sejak diluncurkan layanan keuangan berbasis syariah di Indonesia tahun 2003, HSBC Amanah terus menambah layanan perbankan syariah, khususnya bagi perusahaan di Indonesia.

Pada bulan Mei 2010, HSBC memberikan fasilitas kredit konvensional kepada PNM sebesar Rp 37 miliar, yang disalurkan PNM dalam bentuk kredit mikro melalui jaringan ULaMM. Dengan meningkatnya permintaan kredit mikro berbasis syariah, PNM kemudian juga mengalokasikan portofolio kredit mikronya untuk unit syariah yang penyalurannya dilaksanakan melalui ULaMM syariah.