HSBC memprediksi dalam lima tahun ke depan mata uang China, Renminbi (RMB), akan menjadi mata uang dunia setelah Dolar AS dan Euro. RMB akan menggeser posisi Poundsterling sebagai mata uang internasional ke-3.

Regional Head of Global Trade and Receivables Finance HSBC Asia Pacific, Simon Constantinides, mengatakan, saat ini transaksi perdagangan luar negeri China pada 2012 mencapai 10% dari total perdagangan dunia.

Menurutnya, meningkatnya penggunaan RMB di dunia harus diantisipasi Indonesia dengan mulai menggunakan mata uang itu dalam perdagangan antar negara terutama Cina. “Pengusaha ekspor-impor di Indonesia yang berhubungan dengan Cina harus siap mengganti mata uang yang biasanya dengan dolar AS menjadi RMB,” ujar Simon di Jakarta, Rabu (10/10).

Perlu persiapan untuk pergantian mata uang ke RMB, untuk itu harus diadakan edukasi dan sosialisasi agar Indonesia siap dalam lima hingga enam tahun ke depan. Saat ini, Cina menjadi negara tujuan ekspor terbesar bagi Indonesia. Keuntungan menggunakan mata uang RMB akan memudahkan transaksi perdagangan antara pelaku usaha Indonesia dan Cina. (Lila Intana)