Menurut Teguh Zaini, Country Leader Manufacturing and Distribution IBM Indonesia, IBM Desktop Management Services merupakan seperangkat layanan yang dapat diperoleh sesuai kebutuhan dan dibayar secara bulanan. Layanan-layanan ini disediakan IBM melalui Internet sehingga mempermudah UKM mengatasi kerumitan pengelolaan PC dan printer.

Layanan ini dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam mengelola teknologi PC hingga 30%. Selain itu, juga mendukung berbagai sistem PC, bukan hanya hardware IBM saja. Layanan dari IBM Express mengotomatisasikan pekerjaan pengelolaan PC, termasuk meng-update peranti lunak penting, sehingga dapat mengurangi penyebaran virus.

Produk ini memanfaatkan teknologi yang dikembangkan IBM Research. IBM Desktop Management Services dapat mentransformasikan jaringan menjadi sistem yang dapat dikelola dari jauh, serta dapat memulihkan dan meng-update sendiri. Dengan begitu, layanan TI yang sebelumnya dikerjakan secara manual melalui sistem yang tidak terkoordinasi, kini dapat dikelola dari jauh. Karena sektor UKM dapat memperoleh penghematan signifikan, sehingga dapat lebih memfokuskan diri pada bisnis inti mereka.

Berbagai kemudahan yang dapat diperoleh UKM, antara lain, membayar harga yang tetap per pengguna, mengakses keahlian, sumber daya TI global dan teknologi mutakhir dengan biaya yang jauh lebih ringan ketimbang mengelola jaringan PC sendiri. Salah satu fitur andalan IBM Desktop Management Services ini adalah kemampuannya untuk menghilangkan masalah yang diakibatkan virus dan spam.

Teguh mengklaim, IBM secara proaktif menyebarkan perlindungan terhadap berbagai virus beberapa jam sebelum virus baru disebarkan ke publik. Selain itu, IBM mampu menyediakan perlindungan cepat sebelum update mesin anti-virus diluncurkan. Juga, memblokir jenis lampiran tertentu atau menyaring email berdasarkan karakteristik pesan tertentu. Di samping mengamankan email yang masuk dan memastikan virus tidak memasuki jaringan, IBM juga dapat mengenali email berisi virus yang dikirim untuk melindungi perusahaan yang dihubungi organisasi tersebut.