Listed Articles

IFC dan GarudaFood Gandeng Petani Kacang di NTB

IFC dan GarudaFood Gandeng Petani Kacang di NTB

Program kemitraan yang digelar International Financial Corporation (IFC) –anggota kelompok Bank Dunia. Kemitraan Australia Indonesia dan PT GarudaFood sejak tahun 2008, telah berhasil meningkatkan produktivitas 30% bagi 8 ribu petani kecil, serta meningkatkan pendapatan induvidu petani sekitar Rp 4 juta/hektar/tahun. Program yang di gelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah membantu GarudaFood dalam mata rantai persediaan guna meningkatkan penghasian petani dan pengusaha.

Menurut Hartono Atmadja, Direktur Pengelola GarudaFood, melalui program kemitraan ini dapat meningkatkan produktivitasnya sebesar sepertiga kali lipat. Tujuan kemitraan ini untuk menghasilkan sinergi, dan memperbaiki penghasilan petani dengan cara membeli bahan baku langsung dari petani dengan kadar air 50%. “Program ini akan terus digulirkan untuk petani kacang kulit yang tersebar di seluruh Indonesia,” katanya.

Diakuinya dari total produksi kacang kulit di NTB sekitar 45 ton/tahun, hanya bisa memasok sekitar 10% dari kebutuhan kacang kulit GarudaFood yang mencapai sekitar 65 ribu ton/tahun. Sementara, pasokan terbesar berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurut Hartono, pasokan kacang kulit dari NTB untuk GarudaFood juga masih perlu ditingkatkan. Pabrik pabrik penggilingan GarudaFood di NTB yang skalanya kecil produksinya baru 60% dari kapasitas produksinya lantaran kekurangan pasokan bahan baku. Idealnya, pabrik yang dibangun yang dibangun tahun 2004 itu membutuhkan sekitar 40 ton/hari.

Bruce Moats, Direktur Corporate Relation IFC, menambahkan program ini membuktikan bahwa kemitraan yang melibatkan petani rakyat dalam mata rantai persedian perusahaan dapat dilakukan secara menguntungkan. Pasalnya, program ini telah mendorong penerapan praktek-praktek pertanian yang baik melalui pelatihan mengenai teknik-teknik pertanian modern, membantu meningkatkan produktivitas ribuan petani petani dan meningkatkan pendapatan pedesaan.

Selain itu program kerjasama ini didukung Australian Agency for International Development (AusAID) untuk meningkatkan kualitas hidup para petani kecil di pedesaan, mengingat melalui progam ini AUsAID bekerjasama dengan IFC dan GF telah mengembangkan kemampuan para petani kecil melalui pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan besar dan memastikan keberlanjutan pasar bagi para petani. Menurut Daniel Hunt, AusAID Regional Program Coordinator di NTB, program yang digulirkan selama 3 tahun (2008-2010) disediakan dana sekitar US$ 600 ribu.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved