Listed Articles

Indonesia, Negara Paling 'Subur' untuk Berbisnis

Indonesia, Negara Paling 'Subur' untuk Berbisnis

Indonesia mengalahkan Amerika Serikat, Kanada, India dan Australia dalam survei atas negara paling ‘pantas’ bagi pebisnis untuk memulai usaha mereka, Studi tersebut memanfaatkan data dari 24 ribu responden yang tersebar di 24 negara.

Survei yang dilakukan atas kerja sama perusahaan Globescan dan University of Maryland itu menunjukkan bahwa Indonesia sangat potensial bagi para pelaku bisnis. Indonesia juga mengalahkan Mesir, Turki, Rusia dan Italia. Responden ditanya soal inovasi apa saja yang paling dihargai di negara mereka, seberapa menyulitkan bagi seseorang untuk memulai bisnis, seberapa besar pengargaan perusahaan terhadap pegawai dan seberapa besar kemungkinan ide seseorang dapat diaplikasikan dengan baik.

Berdasarkan penghitungan jawaban tersebut, Indonesia menjadi negara yang paling menguntungkan bagi pengusaha. Semua negara maju di sisi lain, contohnya Amerika Serikat, Kanada dan Australia, mendapatkan nilai yang relatif sama. Meskipun begitu, ada pula negara-negara yang mendapat penghargaan tinggi oleh masyarakatnya sendiri seperti India, China dan Nigeria.

Jika berbicara dalam lingkup wilayah tertentu, empat negara di Asia Timur dan Asia Pasifik mendapatkan nilai yang sangat tinggi. Di lain pihak, tiga negara di sub-Sahara Afrika memperoleh nilai di bawah rata-rata. Selain itu, daerah lain memiliki variasi nilai yang lebih besar. Misalnya, Amerika Latin, Meksiko dan Peru mencetak angka tinggi tapi Brazil dan Columbia mendapat angka yang jauh di bawah rata-rata.

Untuk kawasan Eropa Barat, nilai rendah didapat oleh Italia dan Spanyol namun Jerman, Perancis dan Inggris mendapat nilai yang cukup besar. Meskipun begitu, jajak pendapat ini tidak menyediakan bukti mengapa koresponden membuat pilihan tersebut. Selain itu, survei tidak mencantumkan tendensi budaya yang berlaku di negara itu.

Sebagai contoh, AS memiliki budya sektor pro-swasta dan hanya sedikit sektor negara, jika dibandingkan dengan negara lain di Eropa Barat. Karena itu, AS dianggap sebagai negara yang ‘menyenangkan’ bagi pengusaha. Di lain pihak, Rusia mendapat nilai rendah dalam jajak pendapat karena dipandang terlalu rawan bagi pebisnis. Wajar memang. Tingginya campur tangan pemerintah dalam kehidupan ekonomi negara menimbulkan ketakutan tersendiri bagi pengusaha.

Yang menarik, meskipun Undang-Undang Ketenagakerjaan di Prancis cukup ketat, negara tersebut dianggap cukup ramah bagi para pebisnis. Selain itu, masalah korupsi yang tinggi di Nigeria tidak menghalangi negara itu diminati oleh pebisnis.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved