Setelah sukses menggarap pasar es krim untuk anak-anak dan remaja sejak tahun 1994, belakangan Walls mulai agresif menggeber promosi es krim untuk orang dewasa dengan produk Walls Magnum. Di Indonesia, distribusi penjualan Walls dilakukan oleh PT Unilever Indonesia.

Dalam perjalanannya, ternyata untuk kids pasar es krim cukup besar, akhirnya di Indonesia Unilever fokus untuk menggarap pasar anak-anak,” ungkap Meila Putri Handyani, Senior Brand Manager Wall’s Magnum. Untuk segmen adult, pihaknya masih menunggu hingga potensi market itu sudah terlihat,” tambahnya seraya menjelaskan bahwa untuk mengelola portofolio merek harus ada yang diprioritaskan.

Selama tahun 1994-2010, Unilver menilai belum waktunya menyeruak di pasar es krim dewasa, sehingga tidak ada support untuk brand Magnum dari Unilever. “Kami biarkan, tapi sebetulnya pecinta Magnum itu banyak dan ada terus. Supply yang kami berikan tidak sebanyak itu karena demand-nya tidak di-develop,” ujar Meila.

Habit makan es krim di Indonesia dibandingkan dengan di negara-negara Eropa itu jauh sekali. Jika di Indonesia, jumlah konsumsi es krim dibandingkan dengan total populasi hanya 250 ml. Jika dilihat dengan stik, berarti hanya 2 stik satu tahun. Sebaliknya, di Eropa, sejak tahun 1989 pasar es krim Wall’s Magnum booming dan berkembang dengan baik, sehingga sampai sekarang terus jalan.

Sampai akhirnya dua tahun lalu Unilever melihat bahwa orang dewasa di Indonesia untuk dessert di restoran mulai mencari es krim. Dulu umumnya di dessert hanya buah dan manisan. Es krim juga sudah dicari sebagai cemilan. “Sehingga kami berpikir segmen dewasa sudah mulai berkembang. Nah, bagaimana caranya kami masuk ke segmen ini, karena ini opportunity, kami pikir Magnum yang paling tepat,” jelas Meila. Sebagai brand yang silent dalam portofolio Unilever, Wall’s Magnum tidak ada brand manager-nya, langsung di bawah marketing manager. Ketika Magnum akan diluncurkan kembali, Meila yang sudah tiga tahun di divisi es krim Unilever itu sukses mengantarkan Paddle Pop sebagai merek es krim pilihan utama anak-anak Indonesia, dipilih sebagai orang yang menangani merek ini. (EVA)