Menurut William, pada tahap awal peluncurannya pihaknya akan melempar sebanyak 700 unit DX7590 ke pasar. Target pasar yang dibidiknya adalah segmen pengguna semi profesional. Ia mengklaim, di segmen tersebut produk kamera digital Kodak telah menguasai pangsa pasar nasional sekitar 25%. Sementara itu, untuk keseluruhan jenis kamera digital yang meliputi consumer, semi profesional dan profesional, Kodak telah menguasai pangsa pasar sebesar 30%. William mengatakan, kebutuhan kamera digital secara nasional pada tahun depan diperkirakan mencapai 200 ribu unit. Ini berkaitan dengan berpindahnya penggemar fotografi dari kamera analog ke digital, sehingga menjadi pemicu naiknya permintaan produk ini.

William mengungkapkan, pada tahun depan pihaknya akan lebih agresif dalam memasarkan produk kamera digital di semua jenis. “Setelah berhasil menjual kamera digital pada semua tipe sekitar 9 ribu unit di Indonesia hingga saat ini dan di akhir 2004 diperkirakan 11 ribu unit, Kodak menargetkan jumlah penjualan kamera digital tahun depan mencapai dua kali lipat atau 22 ribu unit,” ungkap William. Guna mendukung hal tersebut, lanjutnya, Inter-Delta akan menambah kantor cabang baru di luar Jawa. Saat ini, ia telah memiliki 10 kantor cabang, tersebar di Jawa, Bali, Sulawesi dan Kalimantan.

Susanto Setiawan, Product Manager Digital and Applied Imaging Inter-Delta, menjelaskan, seperti pendahulunya DX6490, kamera digital DX7590 ini menggabungkan optik 10X Schneider-Kreuznach Variogon, chip pemrosesan gambar Kodak Color Science dan dual sensor. “Chip pemrosesan gambar Kodak Color Science adalah kombinasi kekuatan dari prosesor sinyal digital berkinerja tinggi dengan rekayasa proses gambar profesional,” katanya. Susanto menambahkan, kamera beresolusi lima megapiksel tersebut bisa mencetak hingga ukuran 20×30 inci, sementara resolusi viewfinder-nya mencapai 311.000 piksel.

Sensor ganda dan sistem low-light precision auto focus yang ada pada DX7590, tutur Susanto, mengkombinasikan deteksi fase cepat dengan kontras yang berakurasi tinggi melalui lensa (TTL). Dengan menggunakan TTL electronic viewfinder (EVF) beresolusi tinggi, pengguna bisa melihat subyek hasil bidikan secara jelas di dalam maupun luar ruangan dengan diopter maupun layar LCD 2,2 inci.