Listed Articles

Ketika Karier Tak Meningkat

Oleh Admin
Ketika Karier Tak Meningkat

Apakah Anda menjawab ?ya? untuk pertanyaan di atas? Kalau ya, mungkin sudah waktunya Anda merenung dan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini pada diri sendiri: Apakah atasan menyadari kontribusi Anda pada organisasi? Apakah dia mengetahui Anda orang yang memiliki kemampuan, pengetahuan dan pengalaman tertentu? Dan apakah Anda terlihat sebagai individu yang berbakat, atau paling tidak, yang berpotensi berkembang?

Bila jawabannya ?tidak?, sudah waktunya Anda mengungkapkan siapa Anda sebenarnya pada atasan dan manajemen senior. Para ahli dan mereka yang telah berhasil memosisikan karier mereka menasihati kita untuk bekerja keras. Percayalah, bila Anda bertendensi tidak mencoba dengan kekuatan ekstra, perkembangan karier pun akan lamban.

Sekarang, mari kita lihat para jawara seperti maestro golf Tiger Woods. Ada satu hal yang khas padanya, yang juga dikatakan oleh banyak kampiun di bidang masing-masing: bahwa prestasinya disebabkan karena kerja keras -? pantang menyerah, tekun dan komit.

Yang harus diperhatikan, bekerja lebih keras bukan sekadar bermaknda ?membanting tulang lebih kuat?. Ini juga berarti mengambil sikap yang tepat: menjadi optimistis, kooperatif dan positif. Dengan pengambilan sikap ini, Anda kembali akan merasa enak dengan diri sendiri dan orang akan lebih menyukai Anda, termasuk atasan.

Dalam proses saya menjadi Partner salah satu perusahaan akuntan publik dan konsultan manajemen internasional, salah satu kriteria utama adalah: Para Partner yang ada menyukai saya ataukah tidak? Saya cocok atau complementary dengan Partner yang lain ataukah tidak? Pendeknya, tentang kemampuan kita bergaul dengan orang lain.

Selain pengambilan sikap yang tepat, saran saya, tunjukkanlah integritas! Bila ditanyakan opini Anda, bersikaplah jujur, terus terang dan sopan. Komentar yang jujur dapat secara positif menentukan hasil suatu proyek besar. ?Yes-men? memang dapat menghasilkan kesuksesan. Namun ingat, itu hanya sementara. Mengatakan ?ya? hanya untuk menyenangkan atasan akhirnya akan membuat kita terperangkap.

Seyogyanya, antisipasi hal-hal yang tidak diharapkan dengan waspada. Antisipasi semua pertanyaan, semua masalah. Juga, semua permintaan dari atasan. Bila Anda mengetahui dan menyukai apa yang Anda lakukan, ini akan menjadi suatu kesenangan untuk terus belajar dan berkembang sebagai seseorang. Bahkan, akan memberi kontribusi pada organisasi sehingga orang datang memandang Anda.

Komunikasi. Aha, ini kelihatannya sederhana tetapi juga tampaknya sukar dilakukan oleh segelintir dari kita. Tampaknya, saya mesti ingatkan satu hal: Jangan berasumsi orang bisa membaca pikiran kita. Jangan merasa malas memberitahu seseorang karena Anda tidak masuk kerja. Bicaralah! Tuliskan! Buatlah pesan yang pendek dan sederhana sehingga maksud Anda terungkap jelas. Bila kemampuan lisan dan tulisan Anda tidak seberapa, lakukan sesuatu. Pokoknya, berkomunikasilah! Tentu saja dengan cara yang baik, karena tak berkomunikasi dengan baik sama buruknya dengan tidak berkomunikasi sama sekali.

Sekarang, setelah merenung, mengungkap siapa Anda, bekerja keras, menunjukkan integritas, dan berkomunikasi, ambil satu tindakan lagi: mundurlah selangkah dan lihatlah situasi Anda! Bila Anda menyukai apa yang Anda lakukan, ini akan tampak pada sikap dan kinerja Anda. Bila tidak, jangan berhenti di sini, do something! Lakukanlah sesuatu. Caranya?

Negosiasikan kembali deskripsi kerja Anda. Atau, mungkin saja Anda berada pada pekerjaan yang salah! On the wrong place, pula! Pikirkan semua dengan tenang. Yang pasti, bila Anda mampu menunjukkan diri sebagai key employee, terbentang kesempatan membangun karier yang baik.

# Tag


    © 2023-2024 SWA Media Inc.

    All Right Reserved