Listed Articles

Kiat Hadapi Gejolak Bisnis di 2012 ala KEN

Kiat Hadapi Gejolak Bisnis di 2012 ala KEN

Ketidakpastian perekonomian dunia masih dirasa tinggi dalam jangka pendek dan menengah. Ini berarti, meski Indonesia tergolong sukses dalam menghadapi resesi perekonomian global di 2009, pebisnis lokal harus tetap waspada dengan krisis yang terjadi saat ini. Pembelajaran dari ‘masa lalu’ menjadi kunci.

Berdasarkan riset Komite Ekonomi Nasional (KEN), ada beberapa langkah yang dapat dilakukan pebisnis. Pertama, hindari kepanikan yang berlebihan. Memang, ancaman krisis perekonomian dunia membuat pelaku usaha sedikit ketakutan. Namun, ekonomi Indonesia masih akan tumbuh dan ekonomi beberapa kawasan juga tetap berkembang. Jangan terlalu panik mengurangi seluruh aktivitas bisnis atau investasi. Segera sesuaikan langkah bisnis dengan prospek pasar yang ada.

Kedua, cermati orientasi pasar ekspor secara global. Perlambatan ekonomi memang cukup parah di beberapa kawasan dunia. Namun, ada juga negara-negara yang diperkirakan menjadi ‘kuda hitam’ di pasar global, kawasan Asia misalnya. Para pelaku bisnis yang berorientasi ekspor harus mencermati perkembangan ini dan memperhatikan pasar negara-negara Asia seperti Cina, India ataupun Korea Selatan.

Ketiga, lakukan inovasi. Produk ekspor Indonesia ‘terkenal’ dengan jarangnya perubahan dari tahun ke tahun sehingga sulit menemukan diferensiasi pada pasar. Karena itu, para pelaku bisnis harus lebih jeli dan kreatif dalam melihat potensi pasar di negara tujuan ekspor. Riset pasar harus lebih diperkuat agar para pelaku bisnis dapat mengekspor produk baru ke pasar yang ekonominya tumbuh baik.

Keempat. Incarlah pasar domestik. Para pelaku bisnis yang tadinya hanya melakukan kegiatan ekspor sebaiknya mulai melirik pasar lokal. Dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan daya beli masyarakat yang terus meningkat, pasar domestik adalah pasar yang tak bisa diabaikan apalagi di tengah permintaan global yang cenderung turun saat resesi.

Kelima, waspada terhadap pesaing asing. Seiring dengan perkembangan pasar global, Indonesia tidak dapat lantas ‘tutup pintu’ dengan persaingan akibat serbuan produk luar negeri ke pasar Indonesia. Produk utama yang perlu diperhatikan adalah produk-produk yang dijual dengan harga sangat murah (dumping). Produsen dalam negeri harus waspada dan berkoordinasi dengan pemerintah agar Indonesia tidak dibanjiri produk asing dan mematikan produk lokal.

Yang terakhir, efisiensi dan daya saing produk. Dalam menghadapi persaingan global yang tetap, para pelaku bisnis harus meningkatkan efisiensi dan daya saing produk. Apalagi, krisis ekonomi memberikan tekanan yang berat terhadap aktivitas pelaku bisnis dalam negeri. Kejelian harus ada untuk mencari peluang yang tercipta akibat krisis global.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved