Listed Articles

Kompetior Tidak Goyang Eksistensi Pocari Sweat

Oleh Admin
Kompetior Tidak Goyang Eksistensi Pocari Sweat

Pada 1989 hingga 2005, Pocari Sweat yang diproduksi oleh PT Amerta Indah Otsuka merupakan minuman isotonik yang sendirian menguasai pasar. Namun, meski saat ini para pesaing Pocari bermunculan, mereka tidak tahun. Perusahaan yakin tidak akan goyah.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Presdir PT Amerta Indah Otsuka, Yoshihiro Bando, terkait maraknya pemain di pasar minuman isotonik. Karena induk perusahaan PT Amerta Indah Otsuka adalah produsen infus yang sudah berproduksi sejak 1980 di Jepang, Yoshihiro optimis akan kualitas produk mereka. “Kami punya bukti ilmiah,” tegas Bando.

Banyaknya kompetitor Pocari Sweat saat ini tidak dinilai Bando sebagai ‘angin kencang’ yang akan ‘menggoyangkan’ eksistensi Pocari Sweat namun justru mendorong pertumbuhan Pocari Sweat. “Sebelum 2005 kami adalah pemimpin di pasar minuman isotonik. Sayangnya, meski meiliki 90% pangsa pasar, penjualan kami masih kecil. Saat ini, walaupun pangsa pasar tidak lagi mencapai 90%, jumlah penjualan produk kami lebih besar.”

Ketika dikonfirmasi apakah saat ini Pocari Sweat masih menjadi market leader, Bando mengatakan, dari segi nominal mungkin saja Pocari yang terbesar, namun dari segi volume, produk lain yang lebih murah mungkin menguasai pasar. Menurut Bando, market size Pocari Sweat tahun 2011 ini ditargetkan dapat mencapai lebih dari Rp 2 triliun berdasarkan pendekatan harga konsumen. Sementara itu, besar penjualan Pocari Sweat di tahun 2010 berdasarkan pendekatan harga konsumen mencapai sekitar Rp 1,8 triliun. Diakui Bando, kenaikan harga bahan baku menjadi salah satu tantangan bagi Pocari Sweat.

Selain kenaikan harga bahan baku, Bando juga menyebutkan SDM menjadi aspek yang penting karena perusahaan mencari pegawai yang lloyal dan betah. Terkait program pengembangan SDM, Bando mengungkapkan, minimal 7 orang dikirim ke Jepang setiap tahun untuk belajar. “Itu di luar karyawan pabrik,” ujarnya. Dan selama ini, rata-rata 15-20 orang dikirim belajar ke Jepang setiap tahun.

Bando mengaku sangat optimis dengan perkembangan Pocari Sweat di masa depan. Menurutnya, target perusahaan atas pertumbuhan penjualan Pocari Sweat mencapai 20% sampai 30% per tahun. Dalam hal produk, Bando mengungkapkan, pihaknya berusaha menyediakan berbagai jenis kemasan agar konsumen memiliki pilihan. “Kami tidak tahu kemasan mana yang paling disukai oleh konsumen. Yang pasti, kami menyediakan beberapa tipe kemasan,” ujarnya.

Lalu dalam hal komunikasi ke konsumen, Bando menjelaskan, saat ini Pocari Sweat juga telah menggunakan berbagai media sosial seperti Facebook, Twitter dan Foursquare. Pocari Sweat mengadakan beberapa event seperti games interaktif Ionopolis melalui media-media sosial tersebut. Ia mengakui, dampak terhadap penjualan terkait komunikasi dari media sosial tersebut saat ini belum terlihat. Menurutnya, iklan TV memang mampu menjangkau kalangan yang luas. Namun media sosial mampu menjangkau kalangan yang lebih tersegmen seperti para generasi muda.(Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved