Laba Sebelum Pajak Indofarma Meningkat Menjadi Rp 15,120 miliar | SWA.co.id

Laba Sebelum Pajak Indofarma Meningkat Menjadi Rp 15,120 miliar

Berdasarkan laporan keuangan (unaudited) tersebut, BUMN farmasi ini juga berhasil meningkatkan laba usaha dari rugi Rp 17,056 miliar tahun 2003, menjadi Rp 39,268 miliar per 30 September 2004. Perseroan juga berhasil menurunkan beban usaha sebesar 4% dari Rp 118,127 miliar tahun sebelumnya menjadi Rp 113,888 miliar.

Beban bunga juga turun 57%, dari 30,591 miliar per September 2003, menjadi Rp 13,075 miliar per 30 September 2004. Beban lain-lain juga turun sebesar 25%, dari Rp 32,199 miliar per September 2003, menjadi Rp 24,148 miliar per 30 September 2004. Dengan demikian, Indofarma berhasil membubukan laba sebelum pajak (earning before tax) sebesar Rp 15,120 miliar, dibanding kerugian sebesar Rp 49,175 miliar per 30 September 2003.

Namun demikian, total aset perusahaan mengalami penurunan sebesar 6%, yaitu dari Rp 692,027 miliar menjadi Rp 647,489 miliar. Penurunan ini dikarenakan terjadi rugi bersih selama tahun 2003, yaitu sebesar Rp 129,57 miliar, yang mengakibatkan total aset pada posisi akhir 2003 menjadi sebesar Rp 635,95 miliar.

Di samping itu, perseroan juga telah melunasi pinjaman RDI sebesar Rp 35,66 miliar, serta pinjaman bank sebesar Rp 90,82 miliar. Dengan demikian, saldo pinjaman bank turun dari Rp 216,655 miliar pada akhir September 2003 menjadi Rp 108,203 miliar pada akhir September 2004.

Sejalan pertumbuhan penjualan, piutang usaha juga mengalami kenaikan dari Rp 136,164 miliar per September 2003 menjadi Rp 229,371 miliar per 30 September 2004 dan diikuti pula dengan usaha percepatan penagihan piutang, sehingga perseroan berhasil menurunkan average collection period dari rata-rata 152 hari pada September 2003 menjadi rata-rata 113 hari pada September 2004.

Sebagai salah satu produsen farmasi di Indonesia yang sudah berkiprah sejak tahun 1918, Indofarma menjadikan 2004 sebagai tahun kebangkitan kembali perusahaan. “Keberhasilan direksi dan manajemen mengeliminasi kerugian usaha, menunjukkan adanya motivasi dan komitmen yang kuat dari manajemen untuk lebih konsisten melaksanakan visi perusahaan yang sudah go public sejak Maret 2001 itu untuk menjadi produsen farmasi regional terkemuka pada tahun 2010,” ungkap M Dani Pratomo, Presdir Indofarma.

Tags:

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)