Hasil ini amat menyejukkan para pelaku bisnis retail yang mengandalkan Internet sebagai salah satu wahana penjualan. Sebab, ketika penjualan online dan penjualan total industri retail kuartal pertama 2004 menurun dibanding kuartal empat 2003, kontribusi e-commerce relatif sama. Musim libur akhir tahun lalu memang mendongkrak penjualan retail hingga lebih dari US$ 912 miliar hanya pada kuartal empat 2003.

Pada periode itu, e-commerce menyumbang US$ 17,5 miliar atau sekitar 1,9 persen. Setelah musim libur usai, total penjualan retail turun 8,5 persen dan penjualan online anjlog 11,4 persen pada kuartal pertama 2004. Namun, seperti dilaporkan portal industri Teknologi Informasi Earthweb.com, kontribusi e-commerce masih terpatok di angka 1,9 persen dari total penjualan retail.

Studi tahunan Shop.org mengenai pasar retail yang dilakukan oleh Forrester Research terhadap 150 retailers, mengungkapkan betapa tingginya harapan e-commervce tahun ini. Studi tersebut memperkirakan penjualan online (termasuk travel) akan tumbuh hingga US$ 144 miliar tahun 2004, atau tumbuh 27 persen dibanding tahun 2003.

Khusus untuk kategori tertentu, penjualan online akan tumbuh dua kali lipat. Kategori kesehatan dan kecantikan misalnya, diperkirakan tumbuh 61 persen, apparel (42 persen); sementara bunga, kartu dan kado mencapai 41 percent.

Studi tersebut juga memperkirakan, total penjualan online menyumbang 6.6 persen dari total penjualan retail 2004. Bandingkan dengan angka 5.4 persen di tahun 2003 dan 3.6 persen di tahun 2002.

Angka penjualan online mulai memikat tatkala menembus rekor US$ 114 miliar tahun lalu, yang berarti naik 51 persen dibanding 2002. Tak mengherankan jika pada tahun lalu, hasil studi juga mengungkapkan bahwa 79 persen retailer mencetak laba di tahun 2003, padahal pada tahun 2002 hanya 70 persen yang untung.

Shop.org, divisi the National Retail Federation, juga mengungkapkan betapa tingginya pertumbuhan beberapa kategori belanja online di tahun 2003. Penjualan online travel misalnya, melejit hingga 91 persen dibanding 2002 dengan mencetak penjualan sebesar US$ 52.4 miliar. Pada saat yang sama alat-alat rumah tangga dan perkantoran menghasilkan penjualan online sebesar US$ 11.1 miliar. Sedangkan penjualan online peranti keras dan lunak komputer melejit ke US$ 11.0 miliar.

Kelihatannya, langit begitu cerah untuk e-commerce di negeri Paman Sam.