Listed Articles

Laporan Indonesia 2012: Pemerintah Akan Tingkatkan Modal Pembiayaan Infrastruktur Rp 3,5 Triliun

 Laporan Indonesia 2012: Pemerintah Akan Tingkatkan Modal Pembiayaan Infrastruktur Rp 3,5 Triliun

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, Indonesia saat ini sedang meningkatkan upaya untuk mendorong terciptanya kemitraan pemerintah dan swasta (KPS) untuk proyek-proyek infrastruktur. “Penjaminan Infrastruktur Indonesia didanai oleh pemerintah dengan modal awal Rp 1 triliun (US$ 120 million), yang akan ditingkatkan menjadi Rp 3,5 triliun (US$ 420 million) pada 2011. “Kami akan meningkatkan modal untuk membantu memenuhi meningkatnya permintaan atas cakupan jaminan dari proyek-proyek KPS,” jelasnya.

Kepada Oxford Business Group (OBG), perusahaan penerbitan, riset dan penyedia konsultasi global, Agus mengungkapkan bahwa pemerintah akan meningkatkan modal yang dialokasikan untuk salah satu perusahaan yang didirikan pemerintah guna menjamin dana untuk proyek-proyek besar. Yaitu PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) juga mendukung keperluan dana infrastruktur.

Wawancara eksklusif dengan Agus dimuat dalam “Laporan: Indonesia 2012”, panduan OBG yang akan datang mengenai kegiatan ekonomi dan peluang investasi Indonesia. Laporan ini akan mencakup, panduan rinci sektor per sektor untuk investor asing, dilengkapi dengan berbagai wawancara dengan para pemimpin politik, ekonomi dan bisnis yang paling menonjol.

Laporan yang merupakan publikasi kelima OBG mengenai perekonomian Indonesia, akan berisi sebuah bab tambahan yang menyoroti peluang untuk investasi di bidang infrastruktur di Indonesia dan tantangan yang dihadapi negara dalam menarik pendanaan untuk proyek-proyeknya.

Agus optimistis akan pencapaian ekonomi Indonesia, dan menggarisbawahi bahwa kinerja ekonomi yang kuat telah menempatkan Indonesia pada peringkat lebih tinggi dari lembaga pemeringkat (rating) internasional.

“Pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh membaikinya konsumsi domestik dan peningkatan ekspor yang solid, juga telah mendorong peningkatan investasi,” katanya. Di sisi pengeluaran, anggaran diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan tingkat kemiskinan melalui tingkat belanja modal yang lebih tinggi.

Dia menambahkan bahwa saat ini pemerintah fokus pada menanamkan keyakinan yang lebih besar kepada para investor dengan meningkatkan transparansi di bidang-bidang kunci untuk memastikan Indonesia sejalan dengan praktik terbaik internasional.

Agus yakin bahwa rencana pemerintah untuk meningkatkan likuiditas dengan memperkuat pasar obligasi primer dan sekunder akan mendorong upaya-upaya untuk mengatasi defisit anggaran.

“Strategi pembiayaan kami harus fokus pada pada pasar domestik guna mendukung kebutuhan anggaran kami,” ujarnya. Penerbitan global – terutama obligasi Islam, atau sukuk – bersifat melengkapi anggaran negara dan penting tidak hanya untuk menciptakan sebuah patokan di pasar, tetapi juga meningkatkan pembiayaan dan basis investor.

Report: Indonesia 2012 akan menandai puncak dari riset enam bulan lebih di lapangan oleh tim analisis OBG. Laporan ini akan memberikan informasi tentang peluang bagi investasi langsung asing ke dalam perekonomian Indonesia dan akan bertindak sebagai panduan untuk banyak aspek negara termasuk makroekonomi, infrastruktur, perbankan dan pembangunan sektoral. Laporan ini akan tersedia dalam bentuk cetak atau online.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved