Maskapai penerbangan Sriwijaya Air Group menyediakan kursi tambahan sebanyak 81.954 kursi, mulai 10-25 Juli 2015. Itu untuk mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang dan setelah Lebaran tahun ini. Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan, penyediaan penerbangan tambahan (extra flight) tahun ini meningkat sangat tajam sehubungan dengan persiapan penyediaan pesawat yang semakin bagus dan lebih banyak jumlahnya di satu sisi, serta karena permintaan pasar yang sangat signifikan. “Extra flight ini salah satu bentuk persiapan Sriwijaya Air Group (Sriwijaya Air dan Nam Air) dalam menghadapi permintaan pelanggan menjelang Lebaran dan kepulangannya,” ujar dia dalam rilisnya.

Agus menuturkan, apabila dibandingkan tahun lalu, extra flight tahun ini empat kali lebih banyak. Hal ini diakibatkan karena adanya tren bahwa masa Lebaran pun dapat digunakan sebagai masa liburan. “Jadi masa liburan di saat Lebaran dimanfaatkan pelanggan yang tak merayakan Lebaran untuk liburan dan jalan-jalan,” katanya.

Salah satu armada Sriwijaya Air (Foto: IST)

Secara rinci, jumlah extra flight tersebut dibagi menjadi dua, Sriwijaya Air dan Nam Air. Untuk Sriwijaya Air, layanan extra flight tersedia di 16 rute penerbangan dengan kapasitas penambahannya 74.034 kursi. Rute tambahan di luar penerbangan reguler adalah Jakarta-Medan (pp), Jakarta-Padang (pp), Padang-Medan (pp), Makassar-Banjarmasin (pp), Jakarta-Solo (pp), Jakarta-Surabaya (pp), Jakarta-Semarang (pp), Jakarta-Yogyakarta (pp), Jakarta-Malang (pp), Jakarta-Pangkalpinang (pp), Jambi-Batam (pp), Jakarta-Denpasar (pp), Jakarta-Pontianak (pp), Makassar-Surabaya (pp), serta Surabaya-Balikpapan (pp).

Sedangkan NAM Air menyiapkan layanan extra flight untuk empat rute penerbangannya, yaitu Jakarta-Solo (pp), Jakarta-Pangkalpinang (pp), Yogyakarta-Pontianak (pp), serta Surabaya-Denpasar (pp). Jumlah penambahannya adalah 7.920 kursi di luar reguler flight. Adapun pesawat yang akan digunakan untuk layanan tambahan Lebaran nanti adalah Boeing 737-800 NG, Boeing 737-400, Boeing 737-300 dan Boeing 737-500. Dengan banyaknya persediaan kursi tambahan dan informasi yang disampaikan jauh hari, maka diharapkan pelanggan dapat melakukan pembukuan secepat mungkin.

NAM Air Terbangi Lubuklinggau

Sementara itu, NAM Air mulai 30 Mei 2015 melayani rute Jakarta-Lubuklinggau (pp) dengan frekuensi penerbangan setiap hari sekali. Penerbangan rute baru itu menggunakan pesawat Boeing 737-500 yang berkapasitas 120 penumpang, terdiri atas 112 kelas ekonomi dan delapan kelas eksekutif. Seiring penambahan jumlah armada yang dioperasikannya, kata Agus, NAM Air terus melebarkan sayapnya dengan melayani rute baru ke wilayah Sumatera Selatan. Penerbangan NAM Air ke Lubuklinggau menjadi satu-satunya pembuka akses dari Jakarta. “Selama ini, masyarakat setempat belum mempunyai akses langsung ke Jakarta, dengan adanya NAM Air diharapkan mobilisasi masyarakat semakin tinggi, tanpa harus melalui kota Palembang, Bengkulu, maupun Jambi,” kata dia.

Sebagai salah satu daerah otonom, Lubuklinggau memiliki banyak wilayah wisata dan tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung ke kota ini. Sebut saja, Bukit Sulap, Air Terjun Watervang, Air Terjun Temam 2, Air Terjun Pelegan, Air Terjun Curug Layang, dan Air Terjun Ta’li Lubuklinggau. “Obyek wisata di Lubuklinggau akan menjadi daerah kunjungan wisata yang potensial. Kami juga yakin bisnis akan lebih bergairah dengan adanya rute baru ini,” ujarnya.

Saat ini, NAM Air memiliki 10 armada Boeing 737-500. Serupa dengan Sriwijaya Air sebagai induknya, NAM Air memiliki kategori pelayanan medium service. Hingga saat ini, rute yang telah diterbangi NAM Air adalah Pontianak, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Waingapu, Maumere, dan Kupang. NAM Air juga akan melayani ke wilayah Palembang, Jambi, Bengkulu, Batam, Tanjung Pinang, Tanjung Pandan, Pangkal Pinang, Medan, Jakarta, Solo, Semarang, serta Dilli (Timor Leste).