Selain itu, perusahaan ini juga mentargetkan laba bersih 2004 kurang lebih Rp 290 miliar, sedikit meningkat dari tahun 2003. ?Hal ini dikarenakan kami harus menanggung biaya merger dan perlu waktu untuk mengefektifkan sinergi merger,? kilah Viven. Namun, lanjut Viven, dari tahun 2001 hingga 2004 tingkat pertumbuhan rata-rata laba bersih perseroan cukup memuaskan karena mencapai 60%. Total kapitalisasi pasar Lippo Karawaci saat ini mencapai Rp 3,5 triliun.

Lebih lanjut dijelaskan Corporate PR Lippo Karawaci Danang Kemayan Jati, selama ini pendapatan rutin perseroan diperoleh dari empat rumah sakit yang tergabung dalam kelompok segmen usaha healthcare. Juga, dari pendapatan perhotelan, lapangan golf, infrastruktur, yang tergabung dalam kelompok segmen usaha infrastruktur dan hospitality serta usaha lifestyle. ?Salah satu keunggulan kami adalah mempunyai portofolio dan pendapatan yang sangat terdiversifikasi sehingga kami punya fondasi yang kuat dalam bertumbuh sekaligus punya daya tahan terhadap gejolak ekonomi,? kata Danang.

Seperti diketahui, selain kawasan Lippo Karawaci, kelompok usaha ini juga sedang mengembangkan urban development lainnya, yaitu Lippo Cikarang dan Tanjung Bunga, Makassar. Sedangkan di segmen usaha lifestyle, juga membangun rumah dan pusat belanja, seperti perumahan Royal Serpong Village, Mall WTC Serpong, Metropolis Mall di kota Modernland, Malang Town Square di Malang dan di tempat-tempat lain.

Sementara itu, di segmen usaha healthcare terdapat RS Siloam Gleneagles Hospital Surabaya di Surabaya, RS Siloam Graha Medika Hospital di Jakarta Barat, RS Siloam Gleneagles Hospital Karawaci di Lippo Karawaci dan RS Siloam Gleneagles Hospital Lippo Cikarang di Lippo Cikarang. Di segmen usaha infrastruktur dan hospitality, Lippo Kawaraci mengelola Aryaduta Hotel di Jakarta, Aryaduta Hotel di Pekanbaru, Imperial Aryaduta Hotel dan Country Club di Lippo Karawaci dan Hotel Imperial Aryaduta Makassar. Oleh karena itu, dengan total aset sebesar Rp 5,4 triliun, Lippo Karawaci mengklaim sebagai kelompok usaha terbesar di antara perusahaan properti lainnya yang mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia.