Memenangkan Pengembangan Produk | SWA.co.id

Memenangkan Pengembangan Produk

Kuadran kanan atas adalah posisi yang didambakan setiap perusahaan. Di sini, perusahaan memiliki keunggulan kompetitif yang sulit dikejar pesaing karena mampu memilih portofolio produk yang tepat dan merealisasinya dengan proses yang tepat pula. Sementara posisi ekstrem lainnya adalah kuadran kiri bawah, yaitu posisi di mana para pecundang mengembangkan produk yang salah dengan cara yang salah. Lalu, bagaimana dengan kuadran kiri atas atau kanan bawah?

Sebelum menjawab, pertanyaan berikut mungkin lebih menarik: mana yang lebih penting, pemilihan portofolio produk yang tepat atau proses pengembangan produk yang tepat?

Menurut Prof. Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger dari Wharton School dan Sloan School of Management, MIT, sebelum masuk ke tahap proses pengembangan produk, perusahaan harus terlebih dulu menyiapkan perencanaan produk (product planning) untuk menentukan portofolio produk yang akan dikembangkan. Ada empat sasaran yang ingin dicapai dari portofolio produk. Pertama, Value Maximization: memilih sekumpulan produk yang dapat memaksimalkan nilai portofolio. Kedua, Balance: menyeimbangkan proyek-proyek pengembangan produk yang akan dijalankan, misalnya proyek yang merupakan breakthrough, derivatives, high vs. low risk, long term vs. short term. Ketiga, Strategic Direction: meyakini portofolio produk yang dipilih sejalan dengan strategi bisnis. Keempat, Right number of projects: selalu melihat keterbatasan sumber daya yang dimiliki dalam memilih portofolio produk.

Perlu diingat, output perencanaan produk adalah mission statement yang di antaranya memuat deskripsi produk yang akan dikembangkan. Deskripsi produk ini masih concept independent (belum memiliki konsep yang jelas dan spesifik) yang akan dikembangkan melalui proses pengembangan produk.

Dalam konteks pengembangan produk, proses di sini adalah serangkaian aktivitas, mulai dari pengidentifikasian kebutuhan pelanggan sampai peluncuran produk. Proses pengembangan produk dikatakan tepat bila memiliki karakteristik seperti faster time to market, improved success rate, dan improved teamwork. Bagaimana mencapainya?

Concurrent engineering (CE)! Berbeda dari proses tradisional yang mengembangkan produk secara serial, dalam CE (proses pengembangan yang terintegrasi dan simultan), semua pihak atau fungsi dalam perusahaan duduk bersama dalam tahap pengembangan produk dan berupaya menghasilkan desain produk yang siap dan mudah direalisasi begitu desain tersebut selesai dibuat. Jadi, dalam CE, semua keputusan di tingkat downstream atau post design stage dibahas dan ditentukan sejak awal di tingkat upstream atau tahap pengembangan produk.

Inefisiensi yang terjadi dalam proses tradisional seperti back and forth diupayakan tidak terulang. Misalnya, sewaktu terjadi ketidaksesuaian antara enjiniring yang menghasilkan desain dan manufaktur yang memproses desain menjadi barang jadi, proses back and forth ini dapat berlangsung lama sebelum mencapai design approval yang pada akhirnya akan memperpanjang waktu pengembangan produk. Hal ini terjadi karena dalam praktik tradisional yang serial ini, setiap fungsi melakukan over the wall approach, melakukan tugasnya sendiri-sendiri tanpa memperhatikan pihak lain. Dalam contoh di atas, desainer menghasilkan desain tanpa memedulikan aspek manufaktur sehingga desain yang dihasilkan menjadi sulit dibuat; kalaupun bisa, biayanya menjadi mahal sekali.
 
Kembali ke matriks, apa yang harus dilakukan perusahaan yang berada di kuadran kiri bawah? Pertama, merevisi perencanaan produk dengan memilih portofolio produk yang tepat. Harus lebih jeli melihat peluang produk yang berkembang. Dengan kuadran kiri atas? Kuadran ini sebetulnya tidak lebih baik dibanding kuadran kiri bawah. Berangkat dari perencanaan produk yang salah, hasilnya tetap tak akan meningkatkan nilai.

Perusahaan di kuadran kiri bawah dan kiri atas harus menanggung segala bentuk pemborosan: waktu, biaya dan kegagalan produk di pasar. Lalu, bagaimana dengan kuadran kanan bawah? Perusahaan sudah memiliki portofolio produk yang tepat, tapi belum mengembangkannya dengan benar. CE dapat mengatasi segala bentuk inefisiensi yang terjadi.
 
Akhirnya, agar sukses dalam persaingan bisnis, dalam menghasilkan produk, perusahaan harus mampu menjalankan dua langkah sekaligus: memilih portofolio produk yang tepat dan mengembangkannya dengan cara yang tepat pula. Memang, bukan pekerjaan mudah. It explains why the true champs prevail!

Tags:

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)