Listed Articles

Microsoft Jalin 'Hubungan Mesra' dengan Baidu di Cina

Microsoft Jalin 'Hubungan Mesra' dengan Baidu di Cina

Demi meraup pasar Cina yang terus berkembang, Microsoft memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan mesin pencari Baidu. Kemitraan ini memungkinkan raksasa software asal AS itu memperluas cengkraman mereka di pasar mesin pencari global yang kini didominasi oleh Google. Di lain pihak, Baidu memperoleh keuntungan berupa kemudahan untuk masuk ke pasar internasional.

Pencarian dengan kata berbahasa Inggris di Baidu akan langsung terarah ke mesin pencari Bing milik Microsoft. Selanjutnya, hasil pencarian akan kembali dimunculkan ke laman Baidu, ujar perusahaan dalam keterangan pers mereka. Baidu merupakan mesin pencari yang memegang 80% pangsa pasar di Cina, negara dengan lebih dari 500 juta pengguna internet dan tingkat penetrasi sekitar 30%. Baidu menjadi ‘raja’ setelah Google angkat kaki dari Cina karena masalah kebijakan sensor.

Bing nantinya melakukan filtrasi atas hasil pencarian di Cina yang berhubungan dengan subjek kontroversial seperti kasus politik, Taiwan ataupun pornografi. Juru bicara Baidu, Kaiser Kuo mengatakan tidak akan melakukan sensor ataupun pembatasan pada hasil pencarian berbahasa Inggris sebagai bagian dari kesepakatan dan sesuatu yang menjadi tanggung jawab Bing. Microsoft, di lain pihak, menolak berikan komentar soal kerja sama itu.

Google berada di posisi kedua di Cina dalam lingkup mesin pencarian, setelah Baidu. Secara global, Google menguasai 84% hasil pencarian di Web, diikuti dengan Yahoo sebesar 6% dan Bing sebanyak 4%, berdasarkan keterangan lembaga penelitian Net Applications. “Google berpotensi ‘menembakkan diri ke kaki mereka sendiri’ jika berbicara soal kerja sama di pasar Cina,” ujar Daniel Knapp, analis di perusahaan media Screen Digest, terkait kemungkinan Google untuk masuk lebih ‘dalam’ ke Cina. Menurutnya, pemain lokal seperti Baidu akan sangat waspada dengan Google karena hubungan buruk perusahaan dan pihak otoritas. Di lain pihak, Microsoft tampak lebih ‘aman’.

Kerja sama tersebut diharapkan muncul akhir 2011 dan masuk di segmen seluler dan web. Baidu mulai melakukan diversifikasi mesin pencarian mereka untuk berkompetisi di segmen yang lebih pesat yaitu jejaring sosial dan seluler. Perusahaan pemasaran di mesin pencari, Greenlight, mengklaim kerja sama Baidu dan Microsoft akan memberikan perubahan dalam pasar pencarian Cina. “Meskipun Bing memiliki lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan uang di pasar Cina, Baidu juga mampu memperluas posisi di pasar luar negeri,” ujar COO Greenlight, Andreas Pouros.

Baidu menghasilkan US$ 1,2 miliar di pendapatan pemasaran online pada 2010, naik 78% dari 2009. Di lain pihak, total pendapatan iklan online Microsoft di tahun fiskal 2010, termasuk sejumlah kontribusi kecil dari Bing, sebesar U$$ 1,9 miliar. Beberapa analis tampak skeptis dengan besarnya permintaan pencarian kata Inggris di Baidu. “Ini merupakan keputusan yang baik namun saya hanya melihat dampak sangat kecil bagi Baidu. Saya tidak melihat banyak pencarian kata berbahasa Inggris di Baidu,” ujar Wallace Cheung, analis Credit Suisse.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved