Listed Articles

Mitra Toko Diskon, Andalan Baru Grup Hero

Oleh Admin
Mitra Toko Diskon, Andalan Baru Grup Hero

Menurut sumber SWA, tahun ini Hero bakal membuka beberapa gerai MTD di Jabotabek. Malah, sebuah gerai MTD telah dibuka di Depok, sebagai proyek percontohan (pilot project). Jadi, Hero Supermarket Depok yang dalam beberapa tahun terakhir makin sepi setelah dikepung Superindo dan Matahari (Mal Depok), Hypermart (Depok Town Square), serta Giant (Cimanggis dan Margo City Square), kini diubah statusnya menjadi gerai MTD.

Menurut Latif Isnin, Kepala Pengembangan Bisnis Grup Hero, berbeda dari konsep ritel Hero Supermarket, MTD sangat simpel dan berciri low cost. Dengan konsep hard discount store, barang-barang yang dijual di MTD tak sebanyak di Hero Supermarket, yakni hanya sekitar 1.000 stock keeping unit. “Yang menjadi ciri khas, harganya pasti lebih murah dibandingkan dengan toko-toko lain,” kata Latif menjamin.

Sesuai dengan namanya, MTD memang diposisikan sebagai toko diskon. Tak heran MTD pun sedapat mungkin dikelola dengan biaya rendah. Jika supermarket mempekerjakan 60 orang per gerai, di toko diskon hanya 10-an orang. Masing-masing karyawan dibebani tanggung jawab menangani banyak hal (multitasking). Bisa sebagai kasir, pelayan sampai mengangkat barang. Selain itu, sistem pengiriman barang tak sesering di hypermarket ataupun supermarket. “Setiap hari hanya satu kali pengiriman. Pukul 9 malam kiriman barang datang dan keesokan paginya langsung ditata,” ungkap Latif. Yang pasti, untuk mengembangkan jaringan MTD, Hero menggunakan kas internal.

Menurut Latif, antusiasme Hero membangun jaringan ritel diskon ini tak lepas dari kenaikan harga BBM dan inflasi yang membuat daya beli sebagian lapisan masyarakat makin lemah. Maka, MTD membidik pasar di level C dan D (menengah-bawah) yang terbilang paling terjepit dalam situasi ekonomi sekarang. Tak heran, produk yang dijual di MTD pun lebih banyak berupa produk kebutuhan sehari-hari seperti sembako (barang grosiran). Yang pasti, di tiap kategori produk hanya dipajang satu brand dengan beberapa varian yang jumlahnya tidaklah sebanyak di hypermarket.

Kafi Kurnia, konsultan pemasaran yang juga Direktur Peka Consulting, melihat upaya Hero mengembangkan MTD cukup masuk akal. Bahkan, menurut pengamatannya, sebenarnya dulu Grup Hero pernah punya banyak gerai toko diskon, tetapi sewaktu krisis banyak yang terbakar. Pengembangan MTD, di mata Kafi, merupakan bagian dari repositioning beberapa gerai Hero yang sepi. ”Sederhana sekali, mereka reformating gerai-gerai Hero Swalayan yang tak bisa lagi sukses dengan format Hero,” ujar Kafi. Gerai Hero Swalayan yang kelihatannya masih untung dan tidak harus ditutup kemudian diformat ulang menjadi MTD.

Lantas mengapa harus dengan nama baru? “Kalau hanya direformat barang dan harganya, boleh jadi akan njomplang dengan format Hero Swalayan, makanya diganti menjadi Mitra Toko Diskon,” tutur Kafi yang mantan eksekutif Hero. Jadi dari sisi ruangan, formatnya tetap seperti supermarket biasa, tapi dari cara pemasaran memakai pendekatan toko diskon. “Di beberapa negara konsep toko diskon ini cukup sukses,” kata Kafi. Ia memperkirakan, kemungkinan MTD akan sukses di daerah yang terjepit antara wilayah sekunder dan tersier, juga di pusat-pusat belanja menengah-bawah.

# Tag


    © 2023-2024 SWA Media Inc.

    All Right Reserved