Listed Articles

Mobile Broadband Jadi 'Harta' Peluang Usaha

Mobile Broadband Jadi 'Harta' Peluang Usaha

Perkembangan mobile broadband harus dimanfaatkan secara optimal karena berpotensi meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 1,68% di 2015. Sayangnya, Indonesia menduduki peringkat kedua terendah dibandingkan negara lain di kawasan Asia Pasifik dalam penetrasi broadband nirkabel.

Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Presiden ICT Practice Frost & Sullivan Asia Pacific, Jayesh Easwaramony. Menurutnya, penetrasi broadband nirkabel di Indonesia hanya mencapai 2,3% total populasi di 2010. Meskipun, penetrasi ini diperkirakan meningkat hingga 23% di 2015. Kondisi tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring pada pembukaan ICC 2011.

Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan pada 2012, Indonesia memasuki masa Indonesia Connected di mana masyarakat menjadi lebih sadar atas pentingnya informasi. Kemkominfo juga menargetkan Indonesia memasuki masa Indonesia Broadband pada 2015 dan tahun 2018 Indonesia akan memasuki masa Indonesia Digital. Salah satu hal yang telah dilakukan pemerintah dalam memasuki masa Indonesia Broadband adalah dengan membangun Palapa Ring.

Secara umum, broadband dimanfaatkan untuk aktivitas browsing, email, blogging, social networking, website, online shopping, internet television, broadband radio, dan voice over IP. “Melihat penetrasi mobile broadband yang sedemikian cepat, perlu dicermati bagaimana pemanfaatan mobile broadband ini bisa menjadi peluang usaha, termasuk menjadi alternatif dalam pemasaran produk,” ungkap Teddy Sukardi, Ketua Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII). Teddy menyarankan beberapa hal antara lain untuk membuat situs application store yang baik dan menarik maupun menggunakan sosial media untuk melakukan pemasaran.

Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) bekerja sama dengan Dyandra Promosindo menyelenggarakan konferensi dan workshop “Mobile Broadband for Indonesia’s Socio Economic Development” pada hari pertama penyelenggaraan Indonesia International Communication Expo & Conference (ICC) di Jakarta Convention Center (JCC). Konferensi ini menghadirkan para pembicara dari dalam dan luar negeri ini, mulai dari kalangan pemerintah, pakar dan praktisi ICT, serta narasumber dari luar negeri.

Bambang Setiawan, GM IT Division Dyandra Promosindo menyatakan bahwa konferensi ini diharapkan dapat menjadi ajang bertukar pikiran, diskusi, serta berbagi pengalaman para pelaku industri telekomunikasi. “Konferensi ini mengupas tentang pengembangan mobile broadband dan kebijakannya di Indonesia, serta pemanfaatan teknologi ini bagi perusahaan, usaha kecil dan menengah, serta masyarakat umum. Harapannya adalah agar para peserta mendapatkan wawasan bagaimana memanfaatkan mobile broadband untuk peningkatan produktivitas,” kata Bambang.

Selain penyelenggaraan konferensi, pameran ICC yang juga bersamaan dengan pameran The 8th Indonesia Cellular Show dan Festival Komputer Indonesia (FKI) menjadikan ajang ini semakin semarak. Pengunjung selain dapat menikmati perkembangan telekomunikasi dan selular, juga bisa menyaksikan ragam produk-produk komputer. “Sinergi ICC dan FKI ini diharapkan mampu memberikan kenyamanan bagi para pengunjung, sehingga mereka bisa mendapatkan informasi dan produk secara lebih lengkap di pameran ini,” ungkap Bambang Setiawan.

Pada hari pertama penyelenggaraan, Dyandra mencatat setidaknya 14.729 orang pengunjung, baik dari segmen korporat, usaha kecil menengah, maupun ritel. Beragam promo dan diskon pun digelar oleh para produsen.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved