Untuk pasar Indonesia, produsen ponsel terbesar kedua dunia ini berniat berkonsentarasi mengembangkan tipe-tipe ponsel yang harganya sekitarRp 1,5 juta. “Ini merupakan produk yang perputarannya sangat cepat di sini,” kata Robert Van Tilburg, Country Manager Mobile Devices PT Motorola Indonesia.

Sebagai pembuka jalan, Motorola meluncurkan Motovehicle, yaitu kendaraan yang akan mengunjungi kota-kota di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan NTB sepanjang tahun 2006 ini. Motovehicle terdiri dari empat unit kendaraan beratribut Motorola dari tiga jenis yaitu Motobus, Motovan dan Mototruck. “Motovehicle ini juga merupakan salah satu upaya penetrasi ke masyarakat. Bila masyarakat di pelosok tidak bisa menjangkau Motorola, biar Motorola yang menjangkau masyarakat,” ungkap Robert.

Robert mengatakan, Motorola tak takut bersaing dengan pemain lain di segmen ponsel low end. Dia mengatakan, Motorola punya pengalaman yang cukup berari dalam menggarap segmen tersebut. Motorola sudah dua kali memenangkan tender pengadaan ponsel murah untuk kawasan berkembang. Tender yang diadakan GSM Association itu, mendaulat Motorola untuk menyediakan ponsel di bawah Rp 500 ribu. “Di segmen ini, hanya Motorola yang punya brand yang dapat diandalkan,” ungkapnya.

Pengalaman tersebut, lanjut Robert, mengilhami Motorola untuk mengembangkan ponsel-ponsel murah. Sebab tak bisa dipungkiri, kontrak dengan GSMA itu mampu menyumbang pendapatan yang tak sedikit bagi Motorola.