Bank AS mampu selamatkan jutaan masyarakat yang terbelit utang dengan menawarkan penyewaan rumah mereka dalam jangka pendek. Ini terkait 11 juta hipotik bermasalah di pasar perumahan AS.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Lewis Ranieri, pelopor sekuritas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kepada Bloomberg. “Ada banyak masyarakat di kalangan menengah ke bawah yang tergiur dengan mimpi Amerika dan ingin tahu bagaimana cara memiliki rumah,” ujar Ranieri saat melakukan diskusi di Milken Institute Global Conference, Beverly Hills, California. “Peminjam yang merasakan jatuhnya nilai properti harus diselamatkan,” kata Ranieri.

Setidaknya 11 juta hipotik bermasalah mewarnai pasar perumahan AS yang dikemas dalam bentuk pinjaman rumah menjadi surat berharga di Salomon Brothers. Ini membuat mereka menjadi perusahaan Wall Street ‘terkaya’ di tahun 1980-an. Apalagi, penjualan rumah menurun 40% pada Maret lalu, berdasarkan keterangan National Association of Realtors. Indeks S&P/ Case Shiller menunjukkan penurunan harga sekitar 3,3% pada Februari, dbandingkan tahun sebelumnya.

“Jika rumah seseorang bernilai US$ 220 ribu dan kini menjadi US$ 90 ribu, berikan saya kunci rumah itu dan saya akan memberikan mereka sewa rumah selama tujuh tahun,” tutur Ranieri yang menjadi pemilik perusahaan investasi Ranieri Partners LLC.

Ia juga mendesak pihak bank AS untuk mengurangi utang bagi peminjam yang memenuhi syarat dan mengakui kerugian atas hipotek kedua dan kredit ekuitas rumah.

“Peminjam berkualitas selama 30 tahun terakhir tidak mendapatkan tanggungan apapun hari ini,” kata Ranieri. “Pertama yang harus kita lakukan adalah menempatkan pemerintah untuk kembali bekerja dengan menerbitkan pinjaman berkualtias kepada debitur. kita tidak bisa menghalangi semua peminjam yang bermasalah. ini bisa menjadi bencana ekonomi dan sosial.”