Nilai IPO LinkedIn Bikin Jejaring Sosial 'Ketar-Ketir'

Nilai IPO LinkedIn Bikin Jejaring Sosial 'Ketar-Ketir'

Harga saham LinkedIn Corp diawasi ketat saat peluncuran perdana, bahkan turut disandingkan dengan Facebook dan RenRen Inc. Ini terkait kewaspadaan atas penilaian/valuasi jejaring sosial.

Debut LinkedIn Corp, jejaring sosial bagi pekerja profesional yang didirikan mantan petinggi PayPal, Reid Hoffman, bernilai US$ 3 miliar. Jumlah itu setidaknya 12 kali keuntungan mereka di 2010, meskipun IPO tersebut jauh lebih murah dibandingkan RenRen, jejaring sosial China yang mirip Facebook.

Dibandingkan dengan Twitter, Groupon dan Zynga telah memicu perhatian besar dari para investor yang rela bertaruh pada popularitas media sosial. Saham mereka yang diperdagangkan di pasar bagi investor swasta bernilai miliaran dolar. Pekan lalu, RenRen Inc, salah satu perusahaan raksasa di China, mengalami peningkatan saham sekitar 29% di New York Stock Exchange.

Di sisi lain, LinkedIn sebagai jejaring sosial dinilai memiliki harga yang seharusnya lebih tinggi dibandingkan penilaian terhadap Google dan Yahoo, meskipun ada pula kekhawatiran atas ketidakpastian nilai situs itu. “Dalam sudut pandang potensi keuntungan, LinkedIn memiliki kesempatan yang cukup tinggi. Namun, masih banyak pihak yang merasa potensi itu lebih terbatas dibandingkan situs lain,” kata Jay Ritter, profesor ilmu keuangan di University of Florida.

Sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya, berdasarkan keterangan Reuters, penilaian Facebook yang mencapai puncak, secara tidak langsung mempengaruhi penilaian LinkedIn. Dalam beberapa minggu terakhir, sekelompok investor mulai menjuial saham mereka. Ini menunjukkan keinginan mereka untuk mendapatkan saham yang lebih murah. LinkedIn, jejaring sosial yang lebih banyak dimanfaatkan pekerja profesional dan pencari kerja, tampak tidak menikmati kesuksesan Facebook.

“LinkedIn tampak seperti bagian dari Facebook,” ujar Presiden IPOdesktop.com Francis Gaskins, yang kecewa dengan penilaian LinkedIn. “Mereka terbatas oleh pangsa pasar Facebook.” Valuasi LinkedIn dinilai terkait pada rasio laba yang meningkat 200 kali lipat pada 2010.

Meskipun begitu, ada banyak keraguan di kal;angan analis dan investor bahwa LinkedIn akan melakukan debut publik dengan baik. Ini tentu berdampak pada penilaian situs jejaring sosial lain. “Saya rasa kita berada di keadaan ynag tidak pasti. Beberapa penilaian yang meleset menjadi semacam bahan bakar untuk menentukan keputusan beberapa tahun mendatang,” kata Eric Jackson, anggota Ironfire Capital yang juga memiliki saham Yahoo dan RenRen.