Listed Articles

Pasar Enterprise Makin Menggiurkan di 2012

Pasar Enterprise Makin Menggiurkan di 2012

Menargetkan perusahaan maupun pelaku bisnis sebagai ‘target’ di industri teknologi memang susah-susah gampang. Sulitnya, masing-masing perusahaan tentu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sehingga butuh porsi perhatian yang besar. Yang mudah? Teknologi itu sendiri tidak hanya memunculkan pasar baru tetapi juga memudahkan produsen untuk ‘jualan’ ke konsumen.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Direktur dan Country Manager Dell, Pieter Lydian. Wajar memang, Dell ‘terkenal’ sebagai produsen yang fokus dengan pasar enterprise. “Tapi untuk pasar Indonesia, meskipun porsi enterprise tinggi tapi pasar konsumen pun meningkat. Kontribusi masing-masing pasar ke profit Dell pun tidak berbeda drastis,” kata Pieter yang menolak berikan angka spesifik untuk pasar Indonesia.

Untuk mengokohkan nama di dunia enterprise, perusahaan yang menawarkan mobile workplace, manajemen data, manajemen sistem, sekuritas dan cloud computing (komputasi awan) ini pun mengakuisisi berbagai pihak diantaranya Force 10, Kace, Equallogic dan Compellent. “Kami menyadari, untuk berkembang, kami tidak bisa berjalan sendiri. Ada beberapa perusahaan yang kami akuisisi untuk meningkatkan layanan ke pebisnis. Apalagi, kebutuhan IT pun sangat tinggi,” kata Pieter lagi.

Menurutnya, secara sederhana, ada tiga ekspektasi pelaku bisnis di bidang teknologi. Pertama, efisiensi produk secara fisik. Ini berarti, konsumen mulai ‘ogah’ menggunakan data center ataupun driver berukuran besar. Kedua, mobile connection. Seiring dengan perkembangan teknologi, perangkat seluler memungkinkan pebisnis untuk bekerja profesional tanpa terhalang waktu dan tempat. Ketiga, staf IT (information technology) yang tidak perlu lagi memonitori divisi IT secara langsung. Teknologi memungkinkan divisi IT pun bekerja mobile.

“Di masa depan, pelaku bisnis mulai menyadari bahwa potensi growth dan kompetisi semakin tinggi. Namun, teknologi informasi dipandang mampu meningkatkan kemampuan organisasi dalam berkompetisi di pasaran. IT bisa menjadi senjata mereka dalam bersaing,” kata Pieter lagi. Berdasarkan data Gartner, budget IT pebisnis secara global diperkirakan mencapai US$ 2,7 triliun di 201. angka itu meningkat 3,9% di 2011 yang menghabiskan biaya sekitar US$ 2,6 triliun. Selain itu, diproyeksikan pada 2020, data digital berjumlah 35 ZetaByte, 44 kali lebih besar daripada jumlah data di 2009.

Untuk itu, strategi Dell adalah menawarkan end to end solution dan efisiensi IT. “Kami berusaha fokus pada customer experience dengan menawarkan layanan yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan. Selain itu, ada Dell experience zone yang memungkinkan konsumen mencoba produk kami sebelum membeli,” kata Pieter lagi.

Jika berbicara soal kebutuhan pasar enterprise di Indonesia, Pieter membaginya dalam dua jenis. Pertama, kebutuhan solusi infrastruktur. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pebisnis untuk ‘melirik’ cloud computing, infrastruktur pun harus disiapkan. “Semua data center harus dikonsolidasi, lalu dilakukan virtualisasi yang terdiri dari processing power, data, jaringan dan aplikasi, lalu pengukuran data dan terakhir, billing. Di Indonesia, kebutuhan untuk virtualisasi dan efisiensi data center masih tinggi,” tegas Pieter. Kedua, solusi mengenai aplikasi. Ini menyangkut knowledge management dan data warehousing.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved