Listed Articles

Penyaluran Kredit Commonwealth Hingga September Tumbuh 42%

Penyaluran Kredit Commonwealth Hingga September Tumbuh 42%

Commonwealth Bank Indonesia hari ini mengumumkan total pertumbuhan penyaluran kredit yang mencapai 42% per September 2011. Angka ini tumbuh lebih dari dua kali lipat dari rata-rata pertumbuhan industri yang hanya 17%.

“Commonwealth Bank Indonesia ingin berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, baik di tingkat nasional maupun lokal, melalui pertumbuhan bisnis yang signifikan serta layanan nasabah yang dapat memberikan akses kepada kesejahteraan masyarakat,” ujar Presiden Direktur Commonwealth Bank Indonesia, Tony Costa.

Melalui pertumbuhan penyaluran kreditnya, Commonwealth Bank Indonesia turut serta dalam berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam dua tahun ke depan, penyaluran kredit Commonwealth Bank Indonesia diharapkan dapat terus tumbuh melalui kredit komersial, kredit untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta kredit konsumen.

Fokus pada pertumbuhan kredit ini merupakan salah satu bentuk komitmen Commonwealth Bank di Indonesia. Posisi strategis Indonesia dari segi geografis, populasi penduduk yang didominasi oleh usia produktif, jumlah masyarakat kelas menengah yang terus bertumbuh, serta konsumsi domestiknya yang kuat menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar terpenting untuk Commonwealth Bank Australia.

Commonwealth Bank Indonesia melihat peluang-peluang ini sebagai salah satu faktor kunci yang dapat mendorong pertumbuhan penyaluran kredit kami ke depan. Sampai dengan Setember 2011 (year to date), pertumbuhan kredit komersial Bank Commonwealth Indonesia mencapai 41% sementara di periode yang sama kredit UKM berhasil bertumbuh hingga 30%

Faktor kunci lainnya yang juga menjadi penggerak pertumbuhan kredit Commonwealth Bank Indonesia adalah kredit konsumer, terutama dari kredit perumahan. Commonwealth Bank Indonesia melihat peluang yang sangat besar dalam bisnis kredit perumahan (KPR), mengingat industri properti di Indonesia terus bertumbuh secara signifikan dengan prediksi pertumbuhan sebesar 10-15% dari Rp155 triliun di tahun 2010 menjadi Rp173,6 triliun di tahun 2011 (sumber: REI, 2010).

Salah satu strategi Commonwealth Bank Indonesia untuk meningkatkan bisnis kredit perumahannya adalah dengan memasuki pasar perumahan primer. Pada September 2011 lalu, Commonwealth Bank Indonesia melakukan kerjasama dengan Grup Ciputra yang menjadikan bank kami sebagai bank asing pertama yang menawarkan KPR untuk berbagai proyek perumahan dari Ciputra Grup.

“Kami memiliki beragam produk dan fasilitas kredit serta layanan perdagangan untuk nasabah kami di Indonesia. Mereka dapat menikmati keuntungan dari berbagai solusi perbankan yang kami berikan untuk memenuhi kebutuhan mereka,” ujar Director of Retail and Business Banking Commonwealth Bank Indonesia, Ian Whitehead.

Sementara Jawa Timur, sebagai pusat dari aktivitas logistik dan perkapalan sekaligus propinsi dengan perekonomian kedua terbesar di Indonesia, memiliki posisi yang sangat strategis untuk pertumbuhan di sektor perdagangan, manufaktur dan aktivitas industrial lainnya. Selain itu, jumlah masyarakat kelas menengah yang terus bertumbuh di Indonesia sebagian besar juga berasal dari Jawa Timur, atau Surabaya secara lebih spesifik. Berdasarkan atas hal tersebut, Commonwealth Bank Indonesia melihat potensi yang sangat besar di Jawa Timur dan berkomitmen tinggi dalam mendorong pertumbuhan bisnisnya di propinsi ini. Dengan 16 kantor cabang, Jawa Timur merupakan jaringan Commonwealth Bank terbesar di Indonesia setelah Jakarta.

Sebagai bank yang berkomitmen penuh untuk tumbuh dan berkembang di Indonesia, pilar kunci pertumbuhan bisnis Commonwealth Bank Indonesia di 2012 berfokus pada mengembangkan bisnis perbankan komersial dan UKM, penetrasi ke pasar emerging affluent serta mempertahankan kepemimpinan di bisnis wealth management.

Komitmen ini sepenuhnya didukung oleh Commonwealth Bank Australia. Sejalan dengan keyakinan Commonwealth Bank Australia terhadap Indonesia sebagai pasar yang sangat penting, pemegang saham dari Commonwealth Bank Indonesia ini telah menyuntikan tambahan modal sebesar Rp 234 miliar pada Juni 2011. Pendanaan ini akan digunakan oleh Commonwealth Bank Indonesia untuk ekspansi jaringan, investasi pada teknologi, serta sumber daya manusia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved