Listed Articles

Peran Pemerintah dan Swasta Penting untuk Dukung Sosialisasi Batik

Peran Pemerintah dan Swasta Penting untuk Dukung Sosialisasi Batik

Adanya klaim dari Malaysia terhadap batik sebagai produk asli negeri jiran itu, diakui oleh desainer Lenny Agustin, cukup menggebrak permintaan batik di Tanah Air.. “Tapi jauh hari sebelum itu, kami para desainer Indonesia sudah menyadarinya. Kami memasukkan batik ke dalam rancangan kami supaya dengan itu masyarakat tetap aware,”jelas perancang kebaya dan gaun pengantin berlabel Lenny Agustin itu.

Industri kreatif di Indonesia menurut Lenny sudah cukup berkembang. Setidaknya sekarang anak muda sudah mulai terbiasa memakai batik di acara-acara santai mereka.

Menurutnya, pemerintah berperan penting bagi pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia. Permintaan batik yang cukup pesat, menggairahkan kembali kewirausahaan di bidang itu. Sentra batik yang diprakarsai pemerintah dan swasta, membuktikan perkembangan yang lebih pesat .

Tak cukup hanya itu. Diperlukan usaha yang lebih maksimal lagi. Contoh di Jepang, pemerintah negara sakura itu memberi dukungan maksimal pada para perancang busananya. “Di sana ada lomba desain busana. Pemenangnya akan dibuatkan merek dan diberi modal serta diberikan akses jaringan untuk berwirausaha,” jelas lulusan Lassale College dan Bunka School of Fashion, itu.

Peran swasta, seperti majalah fashion di Indonesia, menurut Lenny sangat berarti. Lomba desain busana tradisional atau Jakarta Fashion Week yang bertemakan batik, merangsang pertumbuhan entrepreneur lebih cepat.

Animo masyarakat akan batik dan kain tradisional lainnya cukup tinggi. Hal itu bisa dilihat dari orderan yang datang ke masing-masing perancang busana. Misalnya, pengalaman dirinya dalam sebulan menerima order minimal 40 unit kebaya dan gaun pengantin. “Pernah waktu itu sampai 60 unit sebulan. Tapi keteteran. Sampai pernah suatu hari, klien mau nikah, bajunya baru saya kirim,”jelasnya sambil tergelak Ini, diakuinya sebagai hal yang memalukan. Padahal rancangan Lenny dibanderol tidak murah, yakni Rp 1,5 juta- ratusan juta. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved