Listed Articles

Permen Davos Eksis, Kendati Kemasan Tidak Menarik

Permen Davos Eksis, Kendati Kemasan Tidak Menarik

Permen Davos yang diproduksi PT Slamet Langgeng sukses langgeng di pasaran selama 80 tahun. Jika banyak perusahaan ‘tua’ yang membocorkan trik pemasaran dengan berbagai bentuk, Davon ‘hanya’ berpegang teguh kepada anugerah Tuhan. Seperti apa?

Sebagai Managing Director PT Slamet Langgeng, Nicodemus Hardi mengaku seringkali heran dengan eksistensi permen Devon. “Kami memiliki produk kemasan yang sangat sederhana, bahkan bisa dikatakan kuno dan tidak menarik. Kami juga tidak banyak berpromosi seperti para pesaing. Seringkali saya ditanya apakah rahasia utama permen Davon? Jawaban saya hanyalah anugerah Tuhan.”

Menurut Nicodemus, produk Devon sebenarnya tidak sejalan dengan teori pemasaran modern. Teori itu mengatakan bahwa sebuah produk harus memiliki kemasan yang menarik dan berpormosi agar dikenal publik. “Namun, kami tidak melakukan itu semua. Terus terang, kami juga melakukan perubahan yang lebih modern dan menarik. Namun yang terjadi di pasaran, konsumen ternyata masih setia dengan kemasan yang lama. Promosi via radio dan koran pun ternyata tidak menimbulkan hasil yang signifikan.

Karena itu, Nicodemus berkesimpulan bahwa faktor utama produk Devon masih bertahan adalah hanya karena anugerah Tuhan. Tuhan sendiri yang menggerakkan masyakarat untuk mengkonsumsi produk tersebut. “Mengapa Tuhan begitu baik pada kami? Alasannya adalah kami masih memperhatikan tenaga kerja. Memang ada alternatif untuk mengurangi pegawai sebagai cara menekan biaya produksi. Namun, harga yang harus dibayar jika mengambil alternatif itu adalah ratusan keluarga akan kehilangan mata pencarian. Ini tidak akan kami ambil.”

Selain itu, Devon juga mengutamakan kualitas bahan baku yang tidak berubah sejak dulu. “Meskipun saat ini banyak alternatif bahan baku yang tersedia di pasaran dengan harga yang lebih murah, tetapi kami tidak berani menggati bahan baku yang kami gunakan dengan bahan lainnya yang lebih murah. Jujur saja sering kali kita juga tergoda untuk menggati bahan baku kita dengan bahan lain yang lebih murah. Tapi pada akhirnya kita tidak pernah berani untuk melangkah kesana. Memang akhirnya biaya produksi kita tidak bisa di tekan, tapi saya percaya itulah salah satu faktor kenapa produk kami bisa bertahan.” (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved