Listed Articles

Perusahaan Minuman Malaysia 'Diincar' Produsen Bir Jepang

Perusahaan Minuman Malaysia 'Diincar' Produsen Bir Jepang

Asahi Group Holdings Ltd, produsen bir dengan volume penjualan terbesar di Jepang, sedang dalam pembicaraan untuk melakukan akuisisi Permanis Sdn., pemegang lisensi PepsiCo Inc di Malaysia. Asahi dikabarkan tengah bersaing dengan perusahaan lain untuk membeli Permanis dari C.I Holdings.

Pernyataan tersebut diungkapkan ‘orang dalam’ kepada Bloomberg. Kesepakatan tersebut baru bisa disimpulkan empat sampai enam minggu mendatang. Perusahaan Jepang memang tengah mempercepat investasi ke luar negeri setelah munculnya gangguan produksi dan pasokan daya setelah gempa bumi kuat mengguncang Jepang pada 11 Maret lalu, ungkap Daiwa Institute of Research. Berbagai produsen minuman Jepang berlomba melakukan ekspansi ke luar negeri setelah permintaan dalam negeri menyusut atas produk mereka.

Presiden Asahi, Naoki Izumiya mengatakan bahwa perusahaan dapat menggelontorkan 400 juta yen (US$ 5 miliar) untuk melakukan akuisisi di 2011. C.I Holdings yang dipimpin oleh CEO Erwin Selvarajah, selain memiliki Permanis sebagai bisnis minuman, juga memproduksi keran, perangkat kamar mandi dan pancuran air. Asahi menegaskan setuju untuk membeli bisnis air mineral dan jus yang dipegang oleh P&N Beverages Australia Pty Ltd dengan nilai US$ 203 juta.

Perusahaan berbasis di Tokyo itu juga berkompetisi dengan pemain lokal seperti Suntoro Holdings Ltd untuk membeli perusahaan asal Selandia Baru, Independent Liquor, ungkap Wall Street Journal. Nilai akuisisi diperkirakan sebesar US$ 1,12 juta. Sayangnya, kedua perusahaan menolak berikan komentar.

Meningkatnya kompetisi dan fluktuasi potensial dalam biaya yang berhubungan dengan komoditas menjadi beberapa tantangan yang harus dilewati oleh C.I Reports, ujar pihak perusahaan dalam laporan tahunan 2010 mereka. Tahun lalu, C.I Holdings memperbarui hak waralaba mereka atas produk PepsiCo untuk jangka waktu 10 tahun hingga Juni 2020. Januari kemarin, Permanis dan beberapa perusahaan minuman besar lain tidak lagi memenuhi syarat untuk membeli gula bersubsidi. Ini mengakibatkan peningkatan biaya gula perusahaan sebesar 38%.

C.I Holdings melaporkan penurunan profit 25% di pendapatan kuartal ketiga yang berakhir pada 31 Maret. Saham perusahaan juga sempat turun 20%. Meskipun begitu, di 2000 dan 2001, pabrik Permanis di Bangi, Selangor, Malaysia, dipilih oleh PepsiCo sebagai pabrik Pepsi yang paling efisien di seluruh dunia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved