Industri pembuatan alat musik terutama piano patut berbangga. Aksan Sjuman, ahli pembuat alat musik, dan Raul Renanda, arsitek dan pelukis yang juga mendesain Gedung Teater Jakarta, berkolaborasi membuat sebuah grand piano pertama di Indonesia yang kualitasnya setara kelas dunia. Piano ini diberi nama Sjuman+Renanda.

Seri pertama Concert Grand Acoustic Piano ini diberi nama SR1928-The Awakening. SR diambil dari Sjuman dan Renanda, sedangkan 1928 diambil dari tahun Sumpah Pemuda. Piano ini diluncurkan pada Selasa (26/11/2019) bersamaan dengan konser Jakarta City Philharmonic. Seperti namanya, concert grand piano ini umumnya digunakan pada konser piano solo maupun grand orchestra.

Pembuatan piano ini menggandeng Saniharto, manufaktur kayu dan desain interior high-end ternama asal Semarang yang produknya telah mengisi hotel-hotel mewah di dunia. Pengerjaan piano memakan waktu selama dua tahun, menggabungkan desain Raul Renanda dan teknologi musik besutan Aksan Sjuman.

Komponen sistem piano menggunakan teknologi terkini. Sistem mekanik pemukul senar menggunakan Epoxy Carbon Fiber, senar menggunakan teknologi Nickel Plated Finish yang tahaun korosi dan memberikan efek warna perak, dan piano ini juga dilengkapi oleh wireless.

Merysia Enggalhardjo, International Sales & Operation menjelaskan, material yang digunakan merupakan Makassar Ebony Veneer dengan black gloss finish. Namun ke depan, Tjuman-Renanda akan diproduksi scara custom.

“Nanti terserah pembeli, ingin pakai kayu apa, ingin warna apa, mau ditambah ukiran-ukiran pun juga boleh,” ujar Merysia.

Raul yang mendesain seluruh piano menyatakan, tidak ada segmentasi tertentu yang dibidiknya. Yang terpenting menurutnya adalah dapat menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia dapat membuat piano sendiri, sekaligus memperkenalkan budaya dan kearifan lokal.

Sudah ada satu unit piano yang diproduksi dan akan dimainkan secara eksklusif pada pagelaran grand orchestra oleh Jakarta City Philharmonic. Pada Februari, piano yang dibanderol dengan harga premium ini akan diangkut ke Amerika dan dipamerkan di sana.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id