Listed Articles

Presiden: "Keep Buying Strategy" Di Masa Krisis

Oleh Admin
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Dalam masa krisis, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan, pembelian barang dan jasa tidak boleh berhenti. Bila hal itu berhenti, maka perusahaan bisa bangkrut dan pemutusan hubungan kerja (PHK) pun dapat terjadi.

“Keep buying strategy artinya di masa krisis jangan berhenti membeli barang dan jasa,” tutur Presiden Yudhoyono, dalam acara Komite Ekonomi Nasional “Penyatuan Visi: Bersama Menuju Indonesia Maju 2030,” di Jakarta, Selasa (13/11/2012).

Di masa krisis, pembelian barang dan jasa biasanya menurun. Masyarakat akan berusaha mengecangkan ikat pinggangnya. Akan tetapi, Presiden beranggapan, hal ini tidak boleh terjadi. Pembelian barang dan jasa harus tetap berlangsung.

Mengapa demikian? Ia berpandangan, bila masyarakat berkurang dalam mengonsumsi barang dan jasa maka produsen akan terkena imbasnya. Perusahaan yang memproduksi barang dan jasa bisa mengalami kebangkrutan.

Dampak lanjutannya, kata Presiden, adalah perusahaan bisa melakukan pengurangan karyawannya. “Kalau masih ada yang beli, perusahaan tidak bangkrut, tidak perlu PHK, masyarakat bisa tetap berpenghasilan,” sambung dia.

“Karena dunia usaha, sektor riil, tidak kolaps maka negara tetap menerima pajak, pertumbuhan ekonomi terjaga,” Presiden melanjutkan.

Lantas, bagaimana menjaga masyarakat miskin untuk tetap memiliki daya beli di tengah krisis? Presiden pun menjawab, Pemerintah akan berupaya dengan melakukan program-program pro rakyat. Salah satu contohnya adalah bantuan langsung kepada masyarakat.

Sementara itu, untuk dunia usaha yang terancam bangkrut, maka Pemerintah akan memberikan insentif fiskal. Insentif diberikan dengan syarat yakni perusahaan tidak mudah memecat karyawannya.

Secara keseluruhan, Presiden menyebutkan, setiap zaman pasti ada tantangan dan masalahnya. Namun, masalah itu pun pasti akan menemukan solusinya. Presiden pun belum memandang kondisi ekonomi Indonesia sekarang ini berada dalam keadaan yang aman.

Ekonomi Indonesia masih perlu diperkuat. Hambatan yang ada harus diselesaikan. Iklim bisnis perlu diperbaiki. Untuk itu, perusahaan, Pemerintah, ekonom, dan masyarakat perlu saling bekerja sama. “Jangan sia-siakan momentum dan peluang yang terbuka. InsyaAllah kita bisa,” tandasnya. (Ester Meryana)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved