Listed Articles

Profit Tak Sesuai Harapan, Saham Singapore Airline Jatuh

Profit Tak Sesuai Harapan, Saham Singapore Airline Jatuh

Saham Singapore Airlines Ltd, armada penerbangan terbesar kedua di dunia berdasarkan market value, berada di titik terendah dalam kurun empat bulan ini setelah laporan kuartal terbaru. Apalagi, profit perusahaan lebih rendah dari perkiraan analis.

Saham jatuh 3,9%, titik terendah dibandingkan 15 Maret lalu, dan sempat menyentuh S$ 14,27 pada 9:57 pagi, waktu setempat. Kemarin, armada tersebut melaporkan penurunan laba bersih sebsar 82% menjadi S$44,7 juta (US$ 37 juta) dalam kurun tiga bulan yang berakhir Juni kemarin. Jumlah ini lebih rendah dari rata-rata perkiraan analis yaitu S$ 127 juta, menurut data Bloomberg.

Unit penerbangan dan bisnis kargo Singapore Airlines mengalami penurunan operasional setelah harga bahan bakar naik 46%. Akibatnya, Credit Suisse Group AG, Deutsche Bank Ag dan UOB Kay Hian Research Pte memangkas rekomendasi mereka terhadap saham Singapore Airlines. Perusahaan juga menurunkan kapasitas rencana pertumbuhan di tengah permintaan yang stagnan dan kompetisi ketat dengan pesaing yang mempromosikan jasa berbiaya rendah.

“Lingkungan ekonomi yang kurang jinak, biaya bahan bakar yang melonjak dan persaingan ketat telah memakan ‘korban’ dalam operasional jarak jauh,” ujar K. Ajith, analis di UOB Kay Hian Singapore. Karena itu, rencana perusahaan untuk memamerkan unit low-cost berpotensi tingkatkan profit. Armada yang berbasis di Singapura itu dikabarkan akan mulai memamerkan budget carrier tahun depan namun belum dipastikan nama dan rute penerbangan.

Singapore Airlines juga berencana meningkatkan kapasitas penumpang sekitar 5% pada tahun fiskal ini, berbanding dengan 6% pada prediksi Mei lalu. Beban penumpang dan jumlah kursi yang dibayar konsumen menurun dalam 11 bulan terakhir. Pasalnya, 11 Maret lalu, tsunami Jepang dan krisis nuklir telah mengguncang permintaan perjalanan di Asia. Rugi operasional perusahaan sebesar US$ 36 juta, berbanding dengan profit US$136 juta di awal tahun ini. Unit kargo juga merugi US$ 14 juta.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved