Listed Articles

Proyeksi Profit Amazon Mengecewakan!

Proyeksi Profit Amazon Mengecewakan!

Pernyataan Amazon.com Inc mengagetkan investor terkait proyeksi profit yang jauh lebih buruk daripada perkiraan sebelumnya. Padahal, kuartal keempat menjadi ‘ladang keuntungan’ karena musim liburan dan Amazon seharusnya gencar menjual komputer tablet Kindle Fire.

Saham perusahaan turun 12% karena muncul kekhawatiran besar bahwa Amazon akan kehilangan beberapa momentum pendapatan. Apalagi, para investor tengah menyoroti margin keuntungan perusahaan yang tergolong tipis. Proyeksi pendapatan Amazon di kuartal keempat sekitar US$ 16,34 miliar hingga US$ 18,65 miliar. Di sisi lain, rata-rata analis memperkirakan pendapatan perusahaan sekitar US$ 18,15 miliar, berdasarkan data Reuters.

Perkiraan Amazon ini berarti pertumbuhan perusahaan 27% hingga 44% dibandingkan tahun lalu. Pada kuartal ketiga, penjualan naik 44%, kurang dari keuntungan di kuartal kedua sebesar 51%. Perusahaan juga melaporkan kemungkinan kerugian operasional sebesar US$ 200 juta dan keuntungan operasional US$ 250 juta pada kuartal liburan ini untuk keperluan penjualan Fire maupun inisiatif lain.

Proyeksi yang meliputi US$ 200 juta untuk kompensasi berbasis saham dan aset tak berwujud, adalah ‘materi’ yang jauh di bawah harapan Wall Street, menurut analis dari UBS, Brian Pitz dan Brian Fitzgerald. Mereka memperkirakan laba operasional seharusnya US$ 374 juta di kuartal keempat. “Kami tidak melihat investasi tersebut terbayarkan. Saya pikir, para investor sudah tidak sabar mengenai jangka waktu yang dibutuhkan agar investasi tersebut dapat menguntungkan,” ujar analis Ken Sena dari Evercore Partners. “Kapan kita bisa melihat tanda-tanda (menguntungkan)?”

Amazon mengatakan laba bersih kuartal ketiga sebesar US$ 63 juta atau 14 sen per saham, berbanding dengan US$ 231 juta atau 51 sen per saham pada tahun lalu. Pendapatan perusahaan naik 44% dari kuartal dibandingkan kuartal ketiga 2010 menjadi US$ 10,88 miliar. Analis sebelumnya memperkirakan laba per saham sebesar 24 sen dengan pendapatan di kuartal ketiga sebesar US$ 10,95 miliar, berdasarkan data Reuters. “Margin keuntungan lebih rendah bisa diterima namun tidak dengan angka pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan,” kata Fred Moran, analis dari The Benchmark Co.

Perusahaan meluncurkan tablet baru Kindle Fire pada akhir September lalu dan berinvestasi dalam konten video serta beberapa transaksi dengan penerbit untuk mendukung perangkat tersebut. Tidak hanya itu, Amazon juga menghabiskan sejumlah biaya untuk pusat data di bisnis komputasi awan serta perbaikan operasional ritel online. Wall Street tidak terlalu mempermasalahkan belanja perusahaan itu karena Amazon sudah membuktikan di masa lalu bahwa ‘dana besar’ yang dikeluarkan merupakan investasi untuk pertumbuhan pendapatan di masa depan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved