Setelah menyelesaikan masa penawaran IPO saham PT Buana Listya Tama Tbk. (BLT) tanggal 12, 13, 16 Mei 2011 dan mengacu analisa hasil permintaan saham yang masuk, tercatat bahwa jumlah pemesanan saham atas alokasi porsi pooling yang masuk telah mengalami kelebihan hingga 16,77 kali. “Para investor antusias terhadap saham BLT, terbukti dari besaran permintaan saham,” jelas Vicky Ganda Saputra, Direktur Eksekutif Investment Banking dari PT Danatama Makmur, lead underwriter penawaran saham perdana BLT.

Menurut Vicky, mayoritas pemesanan saham akhir tersebut, sebanyak 91,07% dialokasikan kepada pemodal Institusi, sedangkan sisanya sebanyak 8,93% dialokasikan kepada pemodal individual. Distribusi saham perdana tersebut juga tersebar hingga keseluruh 72 anggota bursa di Bursa Efek Indonesia (IDX), secara merata.

BLT akan meningkatkan bisnisnya dalam segmen tangki produksi, penyimpanan dan offloading terapung (FPSO) dan jasa logistik sektor energi lainnya. Manajemen perusahaan ini yakin bahwa permintaan atas segmen-segmen tersebut akan meningkat didorong oleh peningkatan investasi dalam pengembangan minyak dan gas bumi plus menuanya armada FPSO dan FSO yang saat ini sedang beroperasi di Indonesia.

Henrianto Kuswendi, Presiden Direktur PT Buana Listya Tama Tbk. Menjelaskan, dari sekitar 22 FPSO dan FSO yang sedang beroperasi di Indonesia banyak yang harus diganti maupun diganti benderanya selama tahun 2011 sesuai peraturan yang berlaku. Apalagi, para pelaku pasar menilai bahwa dengan penerapan azas cabotage secara penuh sejak 7 Mei 2011 yang lalu, kapal berbendera nasional akan dapat memainkan peranannya secara lebih besar dan signifikan di pasar Indonesia. Sehingga bisnis BLTjuga akan meningkat dan sebagai investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan.

Dalam IPO BLT ini, total jumlah saham yang ditawarkan adalah 6,65 miliar saham baru dengan harga Rp 155. Setiap pihak yang memperoleh alokasi saham IPO masih akan dapat memperoleh waran secara cuma-cuma dengan rasio 2:1 (setiap 2 saham akan memperoleh 1 waran) sehingga total jumlahnya 3,33 miliar waran, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 170 per waran. Dari IPO ini, BLT akan memperoleh dana sekitar S$ 120 juta dan masih akan mendapat tambahan dana hasil pelaksanaan waran sekitar US$ 66 juta.