Listed Articles

SAP Luncurkan Solusi Business Intelligence On Demand

Oleh Admin
SAP Luncurkan Solusi Business Intelligence On Demand

Penyedia perangkat lunak bisnis, SAP, resmi mengumumkan peluncuran SAP BusinessObjects BI OnDemand untuk pasar Indonesia pada hari ini (13/4). Solusi tersebut menargetkan pengguna solusi business intelligence (BI) awam yang belum terakomodasi oleh produk yang tersedia di pasar, dan memberikan toolset BI yang lengkap dalam sebuah penawaran yang fleksibel.

“Pelanggan ingin mengolah data mereka dengan menggunakan cara mereka sendiri baik itu di belakang firewall, di web atau di spreadsheet di komputer mereka sendiri, dan SAP memberi solusi,” papar Robin Fong, Divisi SAP BusinessObjects, SAP South East Asia. Menurut Robin, peningkatan permintaan dari segala ukuran perusahaan terhadap software as a services (SaaS) untuk tools BI, merupakan salah satu alasan hadirnya BI OnDemand di Indonesia.

SAP BusinessObjects BI OnDemand ditawarkan dengan harga yang fleksibel serta memungkinkan pelanggan untuk mencoba dan menerapkannya sesuai dengan skala kebutuhan bisnis mereka. “Untuk yang basic harganya sekitar 22 euro per user per bulan, dan yang advanced sekitar 63 euro,” ungkap Robin. Perbedaan kedua jenis paket tersebut adalah terletak pada ukuran hosted data warehouse, di mana pada paket basic ukurannya hanya sebesar 2gb.

Direktur Operasional SAP Indonesia, Singgih Wandojo pun menambahkan, bahwa tren pasar saat ini menunjukkan minat yang besar terhadap tools SaaS BI yang mudah digunakan dan mudah didapatkan. “Penelitian IDC memperkirakan bahwa pasar SaaS BI akan tumbuh tiga kali lipat lebih cepat daripada keseluruhan pasar BI dan analitis untuk lima tahun ke depan,” ucapnya. BI OnDemand ini juga merupakan yang pertama kali muncul di pasar Indonesia.

Adapun SAP Indonesia menargetkan akan meraih sepuluh perusahaan per kuartal di tahun pertama peluncuran solusi baru ini. “Target utama kami adalah UKM,” Singgih menegaskan. Selama ini solusi BI on premise memang membutuhkan banyak biaya misalnya untuk infrastruktur dan lain-lain. “Kalau on premise investasinya lebih mahal. Namun dengan BI on demand, maka setiap level company dapat memakainya sesuai dengan kebutuhan dan budgetnya,” tutur Singgih.

Pengguna SAP sendiri sampai saat ini mencapai lebih dari 560 perusahaan. Singgih berharap, ke depannya seluruh perusahaan tersebut menggunakan solusi BI baik on demand maupun on premise. “Demand untuk BI tahun ini semakin besar, khususnya industri Telco dan bank yang memiliki banyak data,” tandasnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved